Hacker Bjorka Sebut Pria di Madiun Korban Salah Tangkap karena Informasi yang Salah

Kamis 15-09-2022,14:42 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Radarcirebon.com, MADIUN - Hacker Bjorka menyebut pria yang ditangkap di Kabupaten Madiun adalah korban salah tangkap. Sebab, pemerintah mendapatkan informasi yang salah.

Morgenstern yang mengaku rekan dari Bjorka menegaskan, pria yang ditangkap di Kabupaten Madiun adalah korban salah tangkap.

Menurut Morgenstern, hacker Bjorka memastikan bahwa pemerintah sudah salah tangkap. Termasuk menyebut adanya informasi yang tidak tepat dari sosok yang disebut sebagai Drak Tracer.

Akun tersebut juga menanggapi terkait pemerintah yang mengaku sudah mengetahui identitas dari hacker Bjorka. Klaim itu, benar-benar omong kosong.

BACA JUGA:Tiga Pelajar SMAK Penabur Cirebon Torehkan Prestasi Membanggakan

BACA JUGA:Soal Penangkapan Bjorka Asal Madiun Ada yang Aneh, Simak Pernyataan Kombes Nurul

"Itu omong kosong. Pemerintah Indonesia merasa sudah mengidentifikasi saya, tetapi mereka mendapat informasi yang salah dari Dark Tracer," tulis keterangan Bjorka yang disampaikan Morgenstern dari Warsawa, Polandia.

Dia menyebut pemuda berusia 21 tahun yang disangka Bjorka dan ditangkap di Madiun, besar kemungkinan saat ini masih diinterogasi oleh pemerintah.

"Untuk Dark Tracer, ini adalah dosa Anda karena telah memberikan informasi yang salah," tegas pernyataan tersebut.

Sebut Presiden akan Pecat Menkominfo

BACA JUGA:Pemuda Cirebon Muhammad Said Fikriansyah Dibela Bjorka Asli, Murka kepada Volt_Anonym: Anda Dalam Pengawasan

BACA JUGA:Dituduh Sebagai Hacker Bjorka, Muhammad Said Fikriansyah Minta Perlindungan Polres Cirebon Kota

Dalam rangkaian unggahan yang sama, Morgenstern mengaku mendapatkan informasi dari rekannya yang ada di Istana bahwa dalam waktu dekat Presiden Jokowi akan memecat Menkominfo.

Dia memuji keputusan Presiden Jokowi bila benar akan mengganti mengkominfo. Tetapi, penggantinya juga harus benar-benar orang yang paham teknologi.

"Excelent, bapak presiden. Pastikan penggantinya orang yang mengerti teknologi, bukan idiot dari partai, politisi atau pasukan bersenjata. Karena mereka semua bukan apa-apa," tegasnya.

Kategori :