BACA JUGA:Konversi Kompor Gas ke Listrik, Menko Airlangga: Bukan Tahun Ini
Syahadat Prabu Siliwangi.
Batu Pang Sujudan
Batu Pangsujudan merupakan batu yang seperti sajadah yang diyakini di batu inilah tempat salatnya Prabu Siliwangi.
Pendapat berbeda diungkapkan Guru Besar FIB Unpad, Prof Dr Nina Herlina Lubis. Menurut dia, berdasarkan interpretasi logis, Prabu Siliwangi masuk Islam diduga hanya berpura-pura.
"Ada kemungkinan Prabu Siliwangi bukan masuk Islam, tapi pura-pura," kata Prof Nina, dalam sebuah webinar, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, Prabu Siliwangi pura-pura menjadi muslim, karena Raja Sunda tersebut ingin menikah dengan santri putri Syekh Quro yakni Nyi Subang Larang.
Waktu itu, Syekh Quo masuk ke wilayah Kerajaan Sunda Abad 14 menyebarkan Islam. Kemudian dia memiliki tempat-tempat belajar agama, yang kemudian memiliki banyak murid.
BACA JUGA:Akun Instagram Polres Cirebon Kota Diduga Diserang Hacker, Tiba-tiba Posting Crypto Elon Musk
Raja Sunda, jatuh cinta dan ingin menikahi salah satu santriwati tersebut. "Jatuh cinta kepada santriwati putri itu. Ini interpretasi logis. Bukti kuat menunjukkan Prabu Siliwangi beragama," ungkapnya.
Lalu mengapa Islam mudah masuk di wilayah Kerajaan Sunda? Dikatakan Nina, Kerajaan Sunda toleransinya tinggi, sehingga Islam bisa masuk, begitu juga Agama Budha.
Dalam perjalanannya, Prabu Siliwangi kemudian menikahi Nyi Subang Larang dan memiliki beberapa anak yang seluruhnya adalah muslim.
Dari pernikahan ini, Nyi Subang Larang melahirkan Pangeran Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana dan Nyi Rara Santang yang merupakan ibu dari Sunan Gunung Jati.
Prof Nina juga menegaskan bahwa Prabu Siliwangi meninggal sebagai seorang pemeluk Hindu. Makanya, jenazahnya diperabukan.
Adapun penyebutan bahwa Prabu Siliwangi beragama Islam, Prof Nina berpendapat hal tersebut kebanyakan mengacu sumber sekunder. (lina sri mulyani/mg)
BACA JUGA:Festival Pekalipan Cirebon Launching Malam Ini, Ada Pengalihan Arus Lalu Lintas, Mohon Disimak