Puting Beliung Terjang Plosokerep

Rabu 11-12-2013,14:48 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

TERISI – Pemerintah Desa (Pemdes) Plosokerep, Kecamatan Terisi, mencanangkan siaga bencana. Status itu menyusul terjadinya musibah angin puting beliung yang memporakporandakan pemukiman warga di desa berpenduduk 5.136 jiwa tersebut. Kuwu Plosokerep, Supriyadi SHI kepada Radar, Selasa (10/12) menyatakan, pencanangan siaga bencana yang diisi dengan aksi pemotongan batang  pohon besar yang melibatkan anggota TNI, Polri, dan aparat desa itu sebagai langkah antisipasi terjadinya musibah angin puting beliung susulan. Apalagi sebelumnya pada Senin sore (9/12) sekitar pukul 15.30, bencana angin puting beliung menghantam pemukiman penduduk di Blok Plosokerep yang lokasinya tidak jauh dari kantor desa setempat. Tercatat sebanyak 58 rumah warga mengalami kerusakan akibat tertiup angin kencang yang disertai hujan deras. Puluhan rumah itu menyebar di 4 RT dan 2 RW. Yaitu RT 1 dan 2 RW 1, serta RT 3 dan 4 RW 2. Kemudian sebanyak 11 pabrik bata dan satu pabrik penggilingan padi ambruk rata dengan tanah. Kerugian ditaksir mencapai Rp700 juta. “Ada juga 10 pohon besar yang tumbang,” sebut Supriyadi. Selain merusak bangunan, angin kencang yang hanya berlangsung sekitar 5 menit itu juga melukai 4 orang warga. Dua diantaranya yakni Yudi (38) dan Dirlam (40) warga Desa Plosokerep. Sedangkan dua orang lainnya merupakan warga desa tetangga yakni Desa Kendayakan. “Keempatnya merupakan buruh pencetak bata. Saat kejadian sedang berteduh dan tertimpa pabrik bata yang rubuh. Mereka mengalami luka ringan,” ungkap Supriyadi. Dia menuturkan, sebelum kejadian tanda-tanda hujan dan angin kencang sudah terlihat sejak pukul 14.00. Mendung hitam menyelimuti wilayah Desa Plosokerep. Tak lama kemudian, angin puting beliung datang lalu disusul hujan deras. Anehnya, angin kencang itu seperti sengaja menyasar rumah-rumah warga dan pepohononan besar. Melihat angin kencang datang, warga memilih keluar dari rumah. “Ini baru pertama kali terjadi, sebelumnya tidak pernah,” ujar dia. Usai kejadian, tambah Supriyadi, esok harinya langsung dilakukan rehabilitasi terhadap rumah-rumah warga yang rusak. Bersama anggota TNI, Polisi dan aparat desa, warga juga melakukan aksi penebangan pohon yang berpotensi membahayakan jika angin puting beliung kembali menerjang. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait