JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Garut bukan berkekuatan 6.4 magnitudo, melainkan 6.1 magnitudo.
Hal ini di klarifikasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memperbarui pengumuman gempa Garut yang semula 6.4 menjadi 6.1 magnitudo.
BACA JUGA:Wow! Anggaran Pendidikan Tahun 2023 Dialokasikan Rp612 Triliun
BMKG mengatakan, hingga kini pihaknya belum mendeteksi adanya gempa susulan yang sempat mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu sore, 3 Desember 2022, pukul 16.49 WIB.
"Hingga pukul 17.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono.
BACA JUGA:Bantu Tangani Gempa Cianjur, Platform Pisodapur Sudah Bisa Diakses
Menurut Daryono, titik lokasi episenter di darat wilayah Mekarmukti, Garut, pada kedalaman 109 kilometer merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," ujarnya.
BACA JUGA:Oknum Polisi Jualan Pil Dextro di Bima Berhasil Ditangkap Satreskoba Polres Ciko
Gempa itu dirasakan di wilayah Garut dengan skala intensitas IV MMI yang dirasakan oleh orang banyak.
Sementara wilayah Kopo, Kalapanunggal, Sumur, Ciamis, Tasikmalaya, merasakan getaran dengan skala III MMI yang dirasakan nyata di dalam rumah seakan truk berlalu.
BACA JUGA:Ya Allah, Baru Saja Gempa di Garut, Cianjur Juga Gempa Susulan Magnitudo 3,1
Sumedang, Lembang, Pamoyanan, Panimbang, Cikeusik, Labuan, Purworejo, Bantul, Kulonprogo merasakan guncangan dengan skala intensitas II-III MMI atau dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Cikembar, Cugenang, Palabuhan Ratu, Bandung, Bogor, Cilacap, Sawarna, Cireunghas, Bojong, Yogyakarta, Wonosobo, Karangkates.
BACA JUGA:Gempa Bumi Garut Dirasakan di Cirebon, Pengunjung Pusat Perbelanjaan Berhamburan Keluar