CIREBON, RADARCIREBON.COM - Konflik internal keluarga di Keraton Kasepuhan belum usai, setelah fasilitasi pertama gagal dilaksanakan.
Pertemuan lanjutan antara keluarga Sultan Sepuh XV Luqman Zulkaedin dengan keluarga Sultan Aloeda 2 Rahardjo Djali untuk menyelesaikan konflik di Keraton Kasepuhan akan kembali difasilitasi oleh Pemerintah Kota Cirebon.
Namun jadi tidaknya pertemuan tersebut, Pemkot Cirebon masih menunggu kesiapan dari Sultan Sepuh XV Luqman Zulkaedin.
"Ya kita pastikan dulu pak Luqman-nya (Sultan Sepuh XV) mau tidak. Nanti kalau diundang pertemuan lagi tapi pak Luqman-nya nggak dateng 'engko blih sida maning' (nanti tidak jadi lagi, red). Jadi saya ingin memastikan pak Luqman hadir tidak," ungkap Walikota Cirebon H Nashrudin Azis.
BACA JUGA:Lowongan Kerja PT KAI 2022 untuk Formasi Staf Finance, Nih Persyaratannya
BACA JUGA:Apakah Syahrini Keturunan Prabu Siliwangi, Sosok Ini Mengungkap Latar Belakangnya
Walikota mengatakan, Pemkot Cirebon tidak ada rencana untuk mengambil alih sementara Keraton Kasepuhan selama masih terjadinya konflik internal keluarga Keraton Kasepuhan.
Pihaknya berharap, persoalan yang terjadi dapat segera diselesaikan. Demi kondusivitas di lingkungan Keraton Kasepuhan dan masyarakat.
"Hahaha.. Ini yang menarik ya... Tapi apapun judulnya, semua demi kepentingan Keraton Kasepuhan itu sendiri."
"Jadi pemikiran kami pemerintah daerah, apapun nanti yang dilakukan oleh Pemda itu orientasinya adalah untuk kebaikan keraton itu sendiri. Jadi kami tidak ada rencana untuk mengambil alih sementara Keraton Kasepuhan," katanya.
BACA JUGA:Melakukan Aksi Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar, Begini Profil Agus Sujatno
BACA JUGA:Terserang Diare? Berikut Cara Mengatasi dan Pencegahannya
Diberitakan sebelumnya, Pertemuan trah Keraton Kasepuhan Cirebon di Balaikota deadlock, karena salah satu pihak tidak hadir.
Pertemuan trah Keraton Kasepuhan itu diinisiasi oleh Pemerintah Kota Cirebon, digelar pada hari ini, Kamis 24 November 2022.
Sayangnya, pertemuan trah Keraton Kasepuhan Cirebon ini mengalami deadlock. Pihak Sultan Sepuh Aloeda II Raden H Rahardjo Djali memilih untuk walkout dari pertemuan tersebut.
Alasannya, Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin tidak hadir dalam pertemuan tersebut.