Sisternet Gelar “Festival Webinar Pintar 2022” Pelatihan UMKM Perempuan Agar Siap Hadapi Potensi Resesi

Rabu 14-12-2022,12:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA, RADARCIREBON.COM -  PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), melalui program Sisternet, kembali menggelar Festival Webinar Pintar (FWP), pada 9-10 Desember 2022. Kegiatan berupa pelatihan ini bertujuan untuk menyiapkan para perempuan pemilik UMKM di Indonesia untuk dapat menghadapi tantangan yang akan terjadi di tahun 2023, sekaligus juga memberikan informasi mengenai berbagai peluang yang ada melalui kelas-kelas pelatihan yang dibutuhkan. Lebih dari 3.000 peserta yang berasal dari berbagai daerah akan mengikuti webinar dan workshop secara hybrid ini. Program Festival Webinar Pintar 2022 ini mendapatkan dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengapresiasi kegiatan Festival Webinar Pintar 2022 yang menyasar ke kalangan perempuan pengelola UMKM. Diharapkan forum ini dapat memfasilitasi kolaborasi antara pemangku kepentingan dalam membangun lingkungan yang kondusif bagi para perempuan dalam mendukung ekonomi Indonesia.  Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang saat ini terjadi, penting bagi semua pihak untuk semakin erat dalam membangun sinergi ekonomi.

"Perlu bagi kita semakin mengenali dan menggali potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh perempuan. Bahwa di tengah pelambatan ekonomi, masyarakat dapat bertahan karena kegiatan ekonomi yang digerakkan oleh perempuan pelaku UMKM. Adanya revolusi teknologi informasi dan komunikasi akan semakin memudahkan kita semua meningkatkan kapasitas, keahlian dan kemampuan para perempuan membangun usaha ekonominya dan membangun jejaring ekonomi para perempuan."

Bintang menyebut, berdasarkan data BPS 2021, persentase  pengguna internet perempuan 2021 sebesar 47,08 % sedangkan laki-laki 52,52%, dan secara umum presentase perempuan yang memiliki telepon seluler sebesar 60,58% lebih rendah dari laki-laki.  Jumlah perempuan yang lulus dari STEM tingkat tinggi di Indonesia juga hanya 37% dibandingkan 63% lulusan laki-laki.

BACA JUGA:Berapa Bonus Atlet Kota Cirebon Peraih Emas, Perak Perunggu Porprov 2022? Lihat Usulannya di Sini

Di sisi lain, lanjut Bintang,  kewirusahaan saat ini perempuan menempati posisi yang lebih unggul. Berdasarkan data terakhir Kementerian Koperasi dan UKM mencatat dari total UMKM di Indonesia yang berjumlah 65,5 juta, 64 juta nya adalah usaha mikro dimana lebih dari setengahnya dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Karena itu,  perempuan memiliki peran dalam pemulihan ekonomi nasional yang saat ini berada di tataran baru.
 
Untuk mendukung peran perempuan dalam mewujudkan ekonomi diperlukan infrastruktur teknologi komunikasi dan informasi serta sumber daya manusia yang cakap dan memiliki literasi digital dan literasi keuangan yang tinggi.  Oleh karena itu, pelatihan terhadap pelaku usaha kecil dan mikro sangatlah penting untuk dikembangkan.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengapresiasi kegiatan Festival Webinar Pintar 2022 yang menyasar ke kalangan perempuan pengelola UMKM. Menurutnya, program pelatihan dari XL Axiata dan Sisternet ini sangat sesuai dengan  fakta bahwa 64,5% UMKM di Indonesia dijalankan oleh perempuan. Menurutnya, pemerintah sedang menciptakan ekosistem yang baik tentang kewirausahaan nasional dengan target 1 juta wirausaha mapan baru di tahun 2022 ini.

Teten mengatakan, “Semoga upaya ini bisa menjadi semangat sinergi yang sama dengan XL Axiata beserta seluruh pemangku kepentingan. Saya berharap beragam diskusi yang baik dapat tercipta pada kegiatan Festival Webinar Pintar 2022 ini, sehingga dapat memunculkan inovator dan agregator baru dalam mendorong lahirnya wirausaha perempuan di tanah air. Saya menyambut baik kick-off pelatihan Festival Webinar Pintar 2022 yang sekaligus kampanye 1 juta womenpreneur  Indonesia agar bisa go digital dan naik kelas di tahun 2023.”

BACA JUGA:Tiduran di Atas Rel Kereta Api, Warga Wanakaya Cirebon Tewas Tertabrak

Teten menambahkan, transformasi digital secara utuh menjadi sangat penting dalam memajukan wirausaha perempuan agar memiliki daya saing di era digital. Womenpreneur Indonesia harus dipersiapkan agar nantinya dapat mengoptimalkan sepenuhnya potensi ekonomi digital yang diproyeksikan sebesar Rp 4.531 triliun di 2030. Menurutnya, program yang diinisiasi oleh Sisternet dan XL Axiata ini juga selaras dengan arahan Presiden RI dalam mendorong 30 juta UMKM terhubung dalam ekosistem digital di tahun 2024.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan, “Melalui program Sisternet, saya berkomitmen untuk mendukung perempuan Indonesia memiliki hak yang sama dengan laki-laki terutama dalam bidang digital teknologi dan harus memiliki kemampuan literasi digital agar siap menghadapi kondisi ekonomi yang tidak mudah saat ini. Karena itu, Festival Webinar Pintar tahun 2022 ini juga menjadi sarana kami untuk membekali teman-teman perempuan pemilik UMKM melalui pelatihan-pelatihan yang relevan dan sesuai kebutuhan agar mereka lebih tangguh dan tetap mampu memanfaatkan potensi dan peluang yang ada di tahun 2023.”

Dian menambahkan, sejak awal kemunculannya di tahun 2020, pandemi COVID-19 telah banyak memberikan dampak di hampir seluruh sektor dalam kehidupan. Ditambah terjadinya krisis politik di sejumlah negara, perekonomian dunia kini terpuruk dan terancam terjadi resesi ekonomi yang berdampak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Salah satu hal yang dikhawatirkan adalah menurunkan tingkat daya beli masyarakat. Semua itu sedikit banyak akan berpengaruh pada kinerja bisnis UMKM, yang turut menjadi perhatian XL Axiata.

Dalam acara Festival Webinar Pintar 2022 ini, XL Axiata menyediakan 15 kelas pelatihan untuk para pelaku UMKM melalui webinar gratis dengan pembicara sebanyak 25 ahli. Para pembicara tersebut antara lain adalah Ligwina Hananto, Analisa Widyaningrum, Linda Anggrea, Nicky Clara, serta UKM Binaan Sisternet. (asd)

BACA JUGA:Bonus Atlet Porprov Kota Cirebon Kurang Rp2,5 Miliar, Dispora Dinilai Tidak Serius

Kategori :