HARI ini, Radar Cirebon genap berusia 14 tahun. Ibarat manusia, baru menapaki usia remaja. Usia yang menjadi tonggak penting untuk menempuh tahapan-tahapan kehidupan berikutnya. Ada yang meyakini, sukses tidaknya masa-masa yang akan datang tergantung bagaimana menempuh kehidupan ketika remaja. Jika gagal mengarungi masa-masa remaja, akan lebih sulit lagi menjalani tahapan kehidupan berikutnya. Tetapi, jika sukses menapaki masa remaja, kegemilangan masa yang akan datang sudah terbentang di depan mata. Di usia yang masih remaja ini, Radar Cirebon menjalani dengan penuh integritas dan antusias. Dua hal inilah yang menjadi dasar dan terus memupuk pertumbuhan koran terbesar di pantai utara Jawa Barat ini. Dua hal ini pula yang menjadi prinsip budaya “Kerja… Kerja… Kerja…” yang digagas mantan CEO Jawa Pos Group, Dahlan Iskan. Selain banyak lagi prinsip-prinsip lain yang menjadi pijakan perkembangan Radar Cirebon maupun Jawa Pos Group. Misalnya prinsip disiplin, fokus, kreatif, cepat dan detail. Khusus untuk integritas dan antusias, kehadirannya wajib hukumnya sebelum prinsip-prinsip yang lain dijalankan. Perusahaan tak akan maju jika para pengelolanya tidak miliki integritas atau kejujuran. Sehebat apapun perusahaan tersebut akan hancur jika para pengelolanya, misalnya korupsi. Itu artinya integritas pengelolanya perlu dipertanyakan. Rasanya tak akan maju jika perusahaan dipimpin oleh seorang yang bermental seperti itu. Karenanya, jujur, bersih dan bisa dipertanggungjawabkan itu modal penting mengelola perusahaan. Yang berikutnya antusias. Apalah artinya para manajer dan karyawan semuanya jujur tetapi tidak memiliki semangat. Perusahaan tersebut tentu akan terus redup bagaikan “hidup segan mati tak mau”. Antusias atau semangat penting sekali untuk menggerakkan perusahaan. Dengan penuh antusias, perusahaan terus akan menciptakan asa-asa baru. Pikiran-pikiran dan ide-ide cerdas para pengelolanya juga akan terus terasah. Tetapi antusias saja juga tidak cukup. Antusias yang tidak dilandasi integritas, malah berbahaya. Perusahaan juga cepat hancur. Kepentingan-kepentingan pribadi akan lebih menonjol dibandingkan dengan kepentingan perusahaan. Karyawannya kaya-kaya, tetapi perusahaan kembang kempis bahkan sekarat. Itu akibat antusias yang tidak dilandasi integritas. Contoh-contoh tersebut sekarang ini banyak dijumpai. Yang paling baik dan ideal jika antara integritas dan antusias bisa berjalan bersama-sama dan seimbang. Karenanya, pintar itu penting dan semangat juga penting. Tetapi, kalau tidak dilandasi kejujuran, apalah artinya. Bahkan bisa berbahaya. Begitupula kalau sekadar jujur tetapi loyo, juga kurang ada gunanya. Jujur yang bersemagat itu yang dicari. Contoh riil sering saya jumpai selama memimpin Radar Cirebon maupun Radar Cirebon Group. Ada beberapa mantan karyawan yang sangat cerdas dan antusias yang berlebihan, kandas di tengah jalan. Karirnya mandeg dan bahkan harus keluar dari perusahaan lantaran prinsip-prinsip kejujuran tidak mereka miliki. Begitu pula sebaliknya, ada sejumlah karyawan yang jujur tetapi tidak bersemangat, mereka harus tertinggal oleh yuniornya yang jujur dan bersemangat. Ada yang aneh lagi. Ada mantan karyawan yang sudah tidak jujur dan juga tidak punya semangat. Saya pikir, model karyawan yang seperti ini yang harus kita amputasi terlebih dahulu. Untuk apa kita mempertahankan para pengelola perusahaan yang seperti itu. Model yang seperti ini akan cenderung menjadi perusak utama di mana orang itu bekerja. Sampai pindah kerja 10 kali pun akan tetap seperti itu. Mudah-mudahan ke depan Radar Cirebon tetap bisa mempertahankan motto: “kerja, kerja, kerja” yang berlandaskan prinsip integritas dan atusias. Apalagi dalam persaingan persuratkabaran, saya yakin kita akan tetap menjadi pemenang jika tetap mempertahankan kedua prisip utama tersebut. Soal persaingan di bisnis surat kabar ke depan semakin berat. Selain harus bersaing dengan sesama surat kabar, juga harus bersaing dengan media eletronik dan media sosial. Siapa yang siap dan siapa yang tidak terlena, bakal menjadi pemenangnya. Sebaliknya, siapa yang bekerja hanya untuk ambisi pribadinya semata, tinggal menunggu lonceng kematian perusahaan tersebut. Prinsip bisnis media, apapun medianya tetaplah sama. Yang akan menjadi pemenang tetaplah yang pertama, dan nomor satu, apalagi satu-satunya. Karena itu, jika tetap akan menjadi pemimpin pasar ketiga prinsip itu tetap harus kita miliki. Pengalaman menunjukkan, selama tahun 2013 ini banyak koran bermunculan di Cirebon. Tetapi Radar Cirebon tetap eksis karena memang sudah terkenal menjadi koran harian pertama di daerah ini. Berbagai survei juga menunjukkan jika Radar Cirebon selalu memimpin peredaran koran di wilayah pantai utara Jawa Barat ini. Radar Cirebon juga menjadi satu-satunya yang terbit 7 hari seminggu, koran paling tebal, koran paling banyak berita, koran paling banyak dipasangi iklan dan koran yang konsisten melakukan perubahan seperti kehendak masyarakat pembacanya. Tidak berlebihan jika koran ini mengusung motto “Maju Bersama Koran Juara”. Faktanya koran yang terbit perdana tanggal 20 Desember 1999 ini, dari banyak sisi memang memimpin dan maju. Setidaknya ini adalah perasaan-perasaan subyektif kami, pengelola Radar Cirebon. Soal persaingan, tentu bagi Radar Cirebon memang wajib dihadirkan. Sebab, dengan adanya pesaing, menjadi salah satu jalan untuk tidak terlena, berbenah dan kreatif. Dengan demikian, pikiran-pikiran maju, kerja keras, disiplin dan cepat mengambil keputusan menjadi tradisi akibat persaingan tersebut. Yang terakhir, tentu saya dan kru Radar Cirebon sangat berterima kasih kepada pelanggan, pembaca, pengiklan, agen, pengecer, dan semua pihak yang tidak bisa disebut satu per satu. Kami juga tetap berharap dukungan dan doa dari semua pihak demi menggapai mimpi-mimpi kami lagi. Semoga Radar Cirebon tetap bisa menjaga semangat “tumbuh bersama dalam kebersamaan”. Mimpi kami berikutnya adalah ingin “membesarkan yang kecil, dan memperbanyak yang besar”. Semoga tercapai! Selamat ulang tahun Radar Cirebon. Sukses untuk kita semua, amin. (*) Oleh Yanto S Utomo (CEO Radar Cirebon Group)
Kerja! Kerja! Kerja!
Jumat 20-12-2013,10:25 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :