Perayaan Natal di Arab Saudi, Sekarang Lebih Leluasa

Senin 26-12-2022,12:15 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

Menurut dia, pesan ‘kasihilah sesamamu’ itu sama dengan ajaran dalam Islam. “Ini adalah titik penghubung antaragama karena Islam menekankan untuk menghormati tetangga dan mencintai mereka seperti keluarga,” ucapnya.

Warga Arab Saudi yang tak mau disebut namanya itu mengatakan nilai tersebut ada di semua agama. Menurut dia, Natal penuh warna.

“Ini (Natal) menyenangkan dan merayakan di sini (Arab Saudi) bersama muslim dan umat Kristen adalah tanda kesalehan dan toleransi beragama,” tuturnya.

Kurang dari satu dekade lalu, suasana Natal seperti itu tidak akan mungkin ditemukan di mana pun di Arab Saudi.

Kini, berbagai simbol, atribut, dan lagu Natal pun telah diserap ke area komersial dan kehidupan sosial di kota-kota di Negeri Petrodolar itu.

BACA JUGA:Kecelakaan di Karamatmulya Kuningan, Avanza Tabrakan dengan Bus, Ayah dan Anak Tewas

Beberapa tahun lalu, acara keagamaan non-Islam, seperti Natal, digelar secara sembunyi-sembunyi di kompon ekspatriat yang dioperasikan perusahaan swasta.

Namun, baru belakangan ini Natalan bisa dilaksanakan secara terbuka. Pada 2016, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) menyodorkan konsepnya tentang Visi Arab Saudi 2030.

Seirin dengan itu, Kerajaan Arab Saudi mulai melakukan serangkaian reformasi. Selama empat tahun terakhir ini, visi tersebut mendorong Arab Saudi menciptakan budaya toleran dan lebih terbuka.

Institusi keagamaan kerajaan pun direstukturisasi. Pangeran MbS juga terus mendorong modernisasi dan Islam moderat.

“Arab Saudi adalah sebuah negeri toleran dengan Islam sebagai konstitusinya dan moderasi sebagai metodenya,” ujar Pangeran MbS dalam sebuah wawancara tahun lalu.

Menurut dia, kebijakan itu hanya mengikuti apa yang telah dianutnya. “Islam moderat terbuka bagi dunia dan semua agama,” ucapnya. (JPNN)

Kategori :