CIREBON, RADARCIREBON.COM - Saat ini peternak bebek mengalami masa paceklik di Desa Karanganyar, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon.
Kondisi ini membuat para peternak mesti sabar,lantaran produksi telur bebek yang menurun karena musim penghujan.
Sedangkan pakan bebek harga makin melejit. Sehingga, peternak pun terpaksa harus mengurangi jumlah bebek.
Seperti yang diungkapkan Cartima (46) yang mengatakan bahwa, “Bebek banyak yang dipotong. Terpaksa. Karena harga pakan mahal. Yang dulu 2700 rupiah sampai 3000 an. Sekarang kita harus beli 4000. Agar hemat kita campur dengan nasi aking,” tuturnya.
BACA JUGA:RA Al Amin di Weru Cirebon Dibobol Maling, Kalau Ada yang Jual Barang-barang Ini, Mohon Lapor
Cartima menuturkan bahwa jumlah modal yang di keluarkan oleh peternak untuk membeli pakan, tidak sebanding dengan telur yang dihasilkan. Musim penghujan, banyak bebek yang tidak bertelur.
Sehingga semakin sempit lah pemasukan kantong mereka. Kalau pun ada untung hanyalah sedikit. Karena harga telur yang naik menjadi Rp2200 per telur.
“Kita bebek kandangan. Sekarang paling banyak yang bertelur 30% dari jumlah bebek yang diternak. Kalau lagi normal, bebek yang diternak biasa sampai 80% yang bertelur. Pemasukan kita sedikit,” keluhnya.
Disinggung soal perhatian pemerintah pada peternak bebek, menurut Cartima, belum ada bantuan dari pemerintah di tengah sulitnya permasalahan yang dihadapi peternak.
BACA JUGA:Farewell and Wellcome Parade Iringi Pisah Sambut Kapolres Cirebon Kota
Pemerintah hanya lah melakukan penyuluhan beberapa kali tanpa memberikan solusi.
“Bantuan dari pemerintah belum ada. Kita berharap ada bantuan dari pemerintah. Pengennya pemerintah memberikan pakan bebek atau menurunkan harga pakan bebek,” harapnya.