GETAFE - Ketika Lionel Messi absen karena cedera hamstring, Barcelona masih bisa mengandalkan Neymar sebagai tumpuan gol. Lalu, ketika Neymar juga absen karena akumulasi kartu saat menghadapi Getafe di Coliseum Alfonso Perez kemarin dinihari WIB, siapa yang jadi gaco di lini depan? Barca -sebutan Barcelona- dihadapkan pada pertanyaan itu setelah Getafe unggul cepat 2-0 dalam seperempat jam awal melalui gol-gol Sergio Escudero dan Lisandro Lopez. Dalam situasi itulah, Pedro Rodriguez dan Cesc Fabregas muncul sebagai solusi. Pedro menjaringkan hat-trick hanya dalam rentang delapan menit (34’, 41’, 43’) untuk membalikkan kedudukan 3-2 saat turun minum. Sedangkan Fabregas menambahkan dua gol di babak kedua, juga hanya dalam rentang empat menit (68’ dan penalti 72’). Pedro dan Fabregas juga membukukan masing-masing satu assist. Entrenador Barca Gerardo \"Tata\" Martino pun memberikan pujian kepada Pedro. \"Rahasia sukses Pedro adalah karena dia tidak pernah menyerah. Itulah yang disukai setiap pelatih darinya,\" kata Tata di situs resmi klub. \"Saya senang bisa membantu tim meraih kemenangan sekaligus mencetak gol,\" sahut Pedro seperti dilansir Sport.es. Bagi Pedro, hat-trick kemarin merupakan yang kedua bersama Barca setelah ke gawang Rayo Vallecano (21/9) atau ketiga sepanjang karirnya di berbagai ajang dan level. Tapi, penyerang sayap Timnas Spanyol berusia 26 tahun itu merendah dan lebih tertarik mengomentari Barca. \"Hal terpenting adalah Barca menutup tahun ini dengan baik. Selalu sulit datang ke sini karena cara Getafe bermain, kondisi lapangan, dan fans. Kami tidak memulai sesuai dengan yang diharapkan, tapi kami sanggup mengubah permainan,\" tutur pemain yang kini menyalip Messi sebagai pemain tersubur Barca di liga dengan selisih dua gol (10-8). Sukses mengamankan tiga poin dari Getafe menjadikan Barca kembali memuncaki klasemen sekaligus memaksa Atletico Madrid menempati urutan kedua. Sama-sama mengoleksi 46 poin dari 17 laga, Barca memimpin berkat keunggulan selisih gol (surplus 47 gol banding surplus 45 gol). Sedangkan Real Madrid membayangi di urutan ketiga dengan 41 poin. \"Atletico adalah kandidat serius penantang gelar. Real Madrid? Mereka selalu tim yang kuat,\" tutur Pedro kepada Football Espana. Sementara bagi Getafe, takluk dari Barca setelah unggul dua gol cukup mengecewakan. Tapi, klub berjuluk Azulones tersebut memiliki kesempatan melakukan revans karena akan menghadapi Barca dalam dua leg di babak 16 besar Copa del Rey, masing-masing pada 8 dan 15 Januari 2014. \"Kami sudah bermain bagus, tapi memang dibutuhkan bermain sempurna untuk mengalahkan Barca,\" tutur pelatih Getafe, Luis Garcia Plaza sebagaimana dikutip AS. (dns)
2 Getafe v Barcelona 5, Happy Ending 2013
Selasa 24-12-2013,12:24 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :