CIREBON - Ancaman Wakil Ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat, Arif Rismawan untuk memecat para kader yang membelot dan melawan kebijakan partai, ditanggapi dingin mantan sekretaris DPC Partai Hanura Yudi Aliyudin SH. Dia tidak gentar dengan ancaman pemecatan. Dia menilai, Arif Rismawan terlalu intervensi dalam memecah belah internal DPC Partai Hanura Kabupaten Cirebon. Yudi juga mempertanyakan kapasitas Arif Rismawan. “Ini pilkada Cirebon yang domainnya DPC, bukan ranah DPD. Saya sih yakin, Arif itu cuma cari perhatian saja kepada kader dan masyarakat sebagai caleg nomor dua. Ini partai yang mempunyai mekanisme bukan asal main pecat-pecat saja. Justru ketika terjadi pemecatan, gejolak di internal akan semakin runyam,” ujar Yudi kepada Radar, Kamis (26/12). Yudi mengungkapkan, Partai Hanura yang berdiri sejak tahun 2006, dibangun dengan susah payah dan penuh perjuangan, tidak dapat dinilai dengan materi. “Ini bukan perusahaan tapi partai. Yang namanya partai itu kan mencari kader dan mendidiknya agar militan. Arif itu memimpin DPC Hanura Kuningan saja tidak becus, buktinya tidak dapat kursi satu pun di parlemen,” ucapnya. Manuver politik Arif, kata Yudi, terlalu over acting. Jika ingin mencari simpati kader dan masyarakat, seharusnya berbaik-baik dengan semuanya. Kalau tidak, maka akan terjebak dengan gaya permainan sendiri. “Urusin saja pencalegannya. Kalau ingin dekat dengan rakyat, banyak bersedekah dengan rakyat dan bersilaturrami dengan rakyat, itu saya kasih tipsnya biar paham,” terangnya. Yudi mengatakan, dirinya mendukung pasangan Jago-Jadi (H Sunjaya Purwadi-H Tasiya Soemadi Al Gotas) dalam pilkada putaran kedua hanya secara pribadi, tidak melibatkan atau mengajak kader partai untuk mengikuti langkahnya. Hanya saja, mereka (para PAC) banyak berkomunikasi dengan dirinya. “Yang penting tugas saya menandatangani rekomendasi pasangan Hebat (Heviyana-Rakhmat) secara kelembagaan atau institusi sudah selesai, selebihnya saya mendukung Jago-Jadi itu kan personal saja,” paparnya. Dukungan dirinya kepada Jago-Jadi bukan tanpa alasan, tapi berlandaskan hasil seminar Ketua Umum DPP Partai Hanura H Wiranto di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), bahwa Hanura harus siap menghancurkan dan memberangus dinasti politik. “Saya satu persepsi dengan ketua umum, artinya harus fatsun, siap komandan,” pungkasnya. (sam)
Yudi Tak Gentar Ancaman Pemecatan
Jumat 27-12-2013,11:51 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :