Sejarah Desa Cilimus Kuningan, Persinggahan Ki Casawana Dalam Membangun Tarikolot

Selasa 24-01-2023,18:15 WIB
Reporter : Asep Kurnia
Editor : Asep Kurnia

Pangeran Adiredja Martakusumah kemudian meninggalkan Cirebon disertai dua istrinya serta lima anaknya beserta beberapa orang pengikutnya.

Para pengikutnya tersebut diantaranya bernama Raden Langlangbuwana, Raden Singadiperana dan Raden Gunawicara, mereka adalah menak keturunan Dalem Darim dari keturunan Sunan Gunung Agung atau Buyut Pakidulan (Garut).

Pangeran Adiredja Martakusumah menanggalkan pakaian kenegaraan serta menyembunyikan gelar pangerannya.

Kemudian menyamarkan diri dengan berpakaian yang umumnya dipakai orang-orang Sunda dulu yaitu pangsi hitam-hitam dan ikat kepala balangbang semplak, berangkatlah rombongan itu menuju kearah selatan.

BACA JUGA:Sejarah Desa Japara, Gelap Mata Kepala Desa dan Darah Putih Milik Santri

Rombongan tersebut berkuda dan tiba disatu kampung bernama Wanacala, dimana tempat itu merupakan makam orang kepercayaan Sang Kakek (Tubagus Suryajayanegara).

Kemudian, rombongan berhenti sejenak untuk berziarah terlebih dahulu di makam tersebut.

Setelah usai berziarah, rombongan melanjutkan perjalanannya kembali menuju selatan. 

2

Selama dalam perjalanan, Pangeran Adiredja Martakusumah berfikir-fikir tentang nama yang cocok sebagai pengganti nama aslinya bila dirinya telah tiba di tempat tujuan.

Terinspirasikan nama kampung Wanacala tersebut, pangeran kemudian mengutak-atik nama wana-cala, dibalik menjadi cala-wana. 

BACA JUGA:Sejarah Desa Dompyong, Terbentuk lewat Sayembara Pembuatan Bedug

Akhirnya didapat nama yang cocok yakni 'Sacawana' gabungan dari kata 'Saca' dan 'Wana'.

Saat itu nama 'saca' banyak dipakai para menak atau bangsawan Sunda seperti Sacanata, Sacadilaga, Saca Mangunhardja dan lain sebagainya.

Akhirnya Pangeran Adiredja Martakusumah memerintahkan kepada para keluarga serta pengikutnya untuk memanggil dirinya dengan nama baru yakni Ki Sacawana.

Rombongan kemudian beristirahat di suatu tempat yang banyak terdapat pohon mangga limus yang aroma khas buahnya sangat harum.

Deretan pohon mangga limus itu, banyak terdapat di sepanjang sungai Cibacang, sehingga pakuwon itu diberi nama Cilimus dari kata 'air' dan pohon mangga 'limus'.

Kategori :