Seperti perayaan pada umumnya, warga akan merayakannya dengan menyajikan makanan-makanan khas seperti kue keranjang, jeruk mandarin, lontong Cap Go Meh, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Baiquni Wibowo Ngaku Salah, JPU: Dituntut 2 Tahun
Secara bahasa, Cap Go Meh berasal dari Hokkian “cap” yang artinya sepuluh, "go” artinya lima, sementara “meh” yang berarti malam.
Dengan begitu, Cap Go Meh adalah perayaan yang dilakukan pada malam ke-15 pada perataan tahun baru Imlek.
Mulanya, perayaan Cap Go Meh digelar sebagai hari penghormatan kepada Dewa Thai Yi, yang dianggap sebagai dewa tertinggi di langit oleh Dinasti Han.
BACA JUGA:Baiquni Wibowo Ngaku Salah, JPU: Dituntut 2 Tahun
Perayaan ini dilakukan pada malam hari.
Untuk itu, perlu disiapkan penerangan dengan lampu-lampu lampion yang dipasang sejak senja hingga keesokan harinya.
Lampion-lampion itu lah yang akhirnya menjadi pelengkap utama dalam perayaan Cap Go Meh.
BACA JUGA:Budidaya Lebah Klanceng yang Aman versi PT Qikuro Trigona Indonesia
Lebih dari sekadar sebagai sumber penerangan, lampion juga memberi makna sebagai kelancaran rezeki, lho.
Masyarakat Tiongkok kemudian menerbangkan lampion tersebut, sebagai tanda untuk melepas nasib pada tahun sebelumnya yang buruk serta untuk menyambut nasib baik yang datang di masa mendatang. (jun)