Angka Tindak Kejahatan Meningkat

Selasa 31-12-2013,14:30 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

INDRAMAYU - Menutup tahun 2013, Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono SH SIK MH memaparkan keberhasilan pengungkapan kasus dan berbagai prestasi lainnya yang dilakukan satuan fungsi mulai dari Satuan Reserse Kriminal, Satuan Lalu Lintas, Satuan Narkoba, dan lainnya di Mapolres Indramayu, Senin (30/12). Dalam hal penindakan angka kriminal, tahun 2013 mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun sebelumnya. Namun dari berbagai kasus kriminal tersebut, dapat dirampungkan penanganannya. Selain melakukan penindakan, Satreskrim juga gencar menggelar razia dan operasi sebagai upaya untuk menekan tindakan melanggar hukum. Diantara kegiatan yang dilakukan adalah operasi penyakit masyarakat (pekat), operasi Balak Lodaya, operasi Sadar Lodaya, dan kegiatan lain yang dilakukan secara simultan, terpadu, dan tepat sasaran. “Pencapaian yang telah dilakukan pada tahun 2013 ini, akan menjadi bahan evaluasi untuk kinerja yang lebih baik di tahun 2014 mendatang,” tandas kapolres. Tindakan kriminal yang paling menonjol, tampak dari tingginya kasus pencurian dengan kekerasan (curas), kasus pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian kendaraan bermotor. Kasus mengalami kenaikan hingga 2,4%, yakni menembus angka 1.410 perkara dari sebelumnya yang hanya 1.376 perkara. Perkara yang diselesaikan di tahun 2013 ini sebanyak 594 perkara. Pengungkapan kasus narkoba juga mengalami peningkatan sepanjang 2013. Berdasarkan data Satnarkoba Polres Indramayu, peningkatan tampak dari angka kasusnya. Tercatat di tahun 2012 lalu hanya 51 kasus, dan di tahun 2013 ini menjadi 60 kasus. Dengan kata lain, kasus narkoba mengalami kenaikan hingga 5,5 persen. Jenis narkoba yang menjerat para tersangka, diantaranya berjenis ganja dan sabu, serta obat-obatan terlarang lainnya seperti pil Dextro ilegal, dan minuman keras. “Dari 60 kasus tersebut, berhasil disita barang bukti berupa ganja sebanyak 5.189 gram, sabu-sabu seberat 51,25 gram, dan pil dextro 10.402 butir,” paparnya. Data di Satuan Lalu Lintas juga menunjukkan adanya peningkatan jumlah korban meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Peningkatannya sangat signifikan dan lebih dari seratus persen. Bila pada tahun 2012 lalu, korban meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas sebanyak 189 orang, pada tahun 2013 melonjak tajam hingga 421 orang. Kebanyakan korban meninggal terlibat dalam kecelakaan lalu lintas di jalur pantura. Ratusan korban jiwa itu, terlibat dalam 435 kasus kecelakaan sepanjang tahun ini. Sedangkan korban luka berat (LB) tercatat 132 orang dan luka ringan (LR) mencapai 320 orang. Kerugian materi yang ditimbulkan mencapai Rp1.227.550.000. “Penyebab terbesar adalah faktor manusia selain faktor alam dan teknis kendaraan. Kasus-kasus kecelakaan itu didominasi kendaraan sepeda motor,” jelasnya. Kesadaran pengguna jalan terhadap keselamatan dan ketertiban berkendara juga masih rendah. Terbukti dari meningkatnya angka penindakan pelanggaran lalu lintas. Dari 15.947 pelanggaran di tahun 2012, mengalami peningkatan hingga 17.258 pelanggaran di tahun 2013. Masyarakat diimbau lebih memperhatikan keselamatan dan ketertiban dalam berkendara. Hal itu diperlukan untuk menekan angka kecelakaan yang terjadi di jalan raya. (cip)

Tags :
Kategori :

Terkait