CIREBON, RADARCIREBON.COM -Energi negatif tidak sedikit yang membawa dampak terjadinya tindakan kriminal. Dari tindakan kriminal membuat seseorang masuk penjara dan menjadi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) maupun Rumah Tahanan (Rutan).
Nah ada sesuatu yang luar biasa di Lapas Kelas I Kesambi Cirebon membantu warga binaannya (Narapidana) dalam menghilangkan energi negatif, salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui program Psikoterapi bagi warga binaan Lapas Kelas 1 Kesambi Cirebon. Mereka yang mengikuti Psikoterapi diajarkan untuk rileks, tenang, menghilangkan rasa marah dan menerima kondisi yang dialami dengan lapang dada.
Pantauan Radar di Lapas, puluhan warga binaan menjalani psikoterapi dengan dibantu langsung instruktur yang juga warga binaan Lapas kelas 1 Kesambi Cirebon diruangan khusus yang didesain sebagai ruangan yang tenang, kebetulan satu komplek dengan ruangan perpustakaan.
Seperti yang dilakukan Budiman (48), Narapidana kelahiran Bogor ini menjalani pidana seumur hidup, masuk Lapas 2012, sebelumnya menjalani hukuman di Lapas Sukabumi, dan tahun 2013 pindah ke Lapas Cirebon.
BACA JUGA:Berkas Tersangka Kredit Macet BPR KR Indramayu Segera Dilimpahkan ke Kejati Jawa Barat
BACA JUGA:Buka Pengaduan, Nasabah BPR KR Indramayu Mesti Siapkan Dulu Syarat-Syarat Ini
Saat ini menjadi instruktur Psikotrapi dan membimbing sesama warga binaan untuk menjalani proses hukuman secara ikhlas. Menurut Budiman, Setiap diri tidak ada cita cita masuk penjara, diantara kami tidak bisa menolak takdir. Untuk dapat menerima ketetapan ini, kata Budiman memang tidak mudah dan butuh waktu lama untuk menetralisir.
Belum lagi saat Masuk penjara berbagai persoalan akan muncul, yakni terpisah keluarga, hilang mata pencaharian, hingga menghadapi vonis tidak mudah. "Dulu sempat menyalahkan takdir begitu mendapatkan vonis seumur hidup, lambat laun saya mencoba ikhlas menerima ketetapan yang diatas (sang pencipta)," kata Budiman.
Budiman mengaku awal awal menjalani hukum selama 1,5 tahun terasa berat dan tidak mudah untuk menerimanya, namun Saat dipindah ke Lapas Cirebon dirinya mendapatkan program pembinaan mental psikoterapi, kerohanian. Yang menarik ikut kelas psikoterapi, kata Budiman, disini diminta melepaskan energi negatif.
Ketika mendapatkan pembinaan di psikoterapi salah satunya melepaskan emosi, dan selama 3 bulan menjalani psikoterapi sudah berhasil membebaskan emosi selama 1,5 tahun selama ini. Psikoterapi ini, lanjut Budiman, membantu persoalan yang sama dan saat ini saya sudah 8 tahun mempraktekkan, apalagi dirinya bersyukur mendapatkan keringan hukuman melalui grasi dari presiden, dari hukuman awalnya seumur hidup dengan grasi yang sudah turun maka hukumannya sekarang turun menjadi 20 tahun.
BACA JUGA:Hendak Perang Sarung, 3 Orang Diamankan Petugas Polresta Cirebon
BACA JUGA:Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Statusnya Siaga
Harapan kami, kata Budiman, kegiatan program Lapas kelas 1 cirebon diadakan di Lapas atau rutan lainnya untuk membantu warga binaan melepaskan energi negatif. Kepala Lapas Kelas 1 Kesambi Cirebon, Kadiyono mengatakan, banyakanya narapidana baru dengan kultur berbeda dan hukumannya tinggi, maka Lapas kelas 1 Kesambi mencoba punya program unggulan termasuk masa pengenalan lingkungan tempat tinggal jangka waktu lama, dan program unggulan psikoterapi, bagaimana membuang emosi jahat dan bisa keluar menjadi pribadi baik.
Melalui Mind fullness, kata Kadiyono, maka bisa membangun pribadi kuat dan melangkah lebih baik dan dilakukan secara bergulir. Satu kelas psikoterapi ini ada 30 orang dan bentuknha klasikal di ruangan khusus, tentunya ada penyerapan bagus setelah mereka menjalani Psikoterapi, kalaupun dianggap masih kurang, maka akan diberikan lagi secara personal.
BACA JUGA:Bulan Depan Jawa Barat Mulai Gelar Vaksinasi Polio, Target 4 Juta Balita