JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Sebagai negara yang memiliki tingkat karawanan bencana alam cukup tinggi, dibutuhkan kebijakan yang berbasis inovasi dan kolaborasi.
Sehingga, bisa meminimalisir dampak bencana alam dan meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh peristiwa bencana tersebut.
Sebagai otoritas yang memantau segala potensi kebencanaan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak.
BACA JUGA:Ridwan Kamil: Pendidikan Karakter Penting Untuk Kepedulian Sesama
BMKG bersama Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mengembangkan sistem peringatan dini guna mengurangi risiko bencana.
Pekan ini, BMKG Indonesia dan USAID menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk bekerja sama memperkuat, mengembangkan, dan mempromosikan kegiatan kerja sama ilmiah dan teknis guna meningkatkan sistem peringatan dini bencana.
BACA JUGA:PSM Makassar Juara Liga 1 Musim 2022-2023, Persib dan Persjia Rebutan Runner Up
"BMKG Indonesia sangat senang dapat mempererat kerja sama dengan Amerika Serikat melalui USAID sehingga kita dapat saling belajar, terutama terkait dengan fenomena cuaca, iklim, gempa bumi, dan tsunami yang secara signifikan memengaruhi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di dua negara," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Menurut dia, BMKG berharap kerja sama itu akan menghasilkan inovasi untuk peningkatan sistem peringatan dini di tengah tantangan kejadian bencana yang semakin bertambah.
BACA JUGA:Lawan Persija, Persib Tumbang 2 Gol Tanpa Balas
Berdasarkan nota kesepahaman baru tersebut, BMKG dan USAID akan bermitra guna meningkatkan prakiraan berbasis dampak, mendukung sistem panduan banjir bandang untuk kawasan Asia dan Pasifik, serta meningkatkan notifikasi gempa bumi dan peringatan tsunami.
"Kami gembira dapat memperdalam kemitraan kami dengan Pemerintah Indonesia untuk mengatasi tantangan perubahan iklim."
"Dengan kepemimpinan BMKG, kami meningkatkan sistem peringatan dini bagi publik untuk memberikan informasi cuaca, iklim, gempa bumi, dan tsunami yang tepat waktu, akurat, komprehensif, dan mudah dipahami," ujar Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen.
BACA JUGA:PSSI Panggil 36 Pemain untuk Ikuti Pemusatan Latihan Timnas Indonesia SEA Games 2023 Kamboja
Menurut Cohen, USAID dan BMKG juga akan melakukan analisis bersama, berbagi informasi dan praktik terbaik, serta mengadakan kunjungan pertukaran.