Elektabilitas Ganjar Pranomo Berdampak Atas Batalnya Piala Dunia U-20 oleh FIFA

Selasa 04-04-2023,02:30 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Akibat pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, berpengaruh terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo yang selama ini digadang-gadang menjadi calon presiden di Pemilu 2024.

Elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai salah satu kandidat calon presiden 2024 terkena dampak atas sikapnya yang menolak kedatangan Timnas U-20 Israel.

Pasalnya, dengan statement Ganjar Pranowo dan beberapa tokoh lain menolak kedatangan Timnas U-20 Israel di ajang Piala Dunia U-20, selang beberapa waktu kemudian FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah.

BACA JUGA:Takjiah ke Rumah Duka, Bupati Kuningan Sampaikan Ucapan Belasungkawa dan Permohonan Maaf

Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari bahwa Ganjar Pranowo menjadi sosok bakal calon presiden yang elektabilitasnya terkena dampak batalnya Piala Dunia U-20 oleh FIFA.

"Dampak terhadap suara bagi capres dan partai politik, saya kira yang paling menonjol kepada Ganjar Pranowo, karena Ganjar adalah tokoh yang sangat populer sangat dikenal," kata Qodari, Senin 3 April 2023 dilansir dari fin.co.id.

Menurut Qodari, terkait pembatalan Piala Dunia U-20 Ganjar dinilai memiliki peran paling nyata dan terlihat oleh publik.

BACA JUGA:Begini Kronologi Siswa SD Asal Halimpu Beber Tewas Tenggelam di Kolam

Kekecewaan masyarakat, khususnya para pecinta sepak bola Tanah Air, ditumpahkan terhadap Ganjar.

Warganet pun ramai menumpahkan kekesalan mereka di akun media sosial terverifikasi milik Ganjar.

Pembatalan tersebut dilihat sebagai dampak dari penolakan Ganjar Pranowo sebagai salah satu provinsi tuan rumah dari diselenggarakannya Piala Dunia U-20.

"Arah serangan atau arah kemarahan dari penggemar sepak bola dan khususnya warganet itu kepada Ganjar Pranowo," jelasnya.

BACA JUGA:Siswa SD Warga Halimpu Beber Tenggelam di Kolam Ikan

Qodari mengatakan potensi elektabilitas Ganjar Pranowo tergerus antara 5 sampai 10 persen, karena jumlah penggemar sepak bola Indonesia bisa mencapai 60 persen hingga 70 persen dari total penduduk Indonesia.

Namun, untuk angka pasti berapa persen selisih elektabilitas Ganjar Pranowo, dia mengatakan harus menunggu hasil rilis dari lembaga survei.

Selain kekecewaan dari para penggemar sepak bola, Qodari memprediksi elektabilitas Ganjar akan merosot karena dianggap sebagai antitesa dari Presiden Joko Widodo.

Suara dukungan kepada Ganjar, katanya, diyakini berasal dari Presiden Jokowi. Namun, ketika dinilai berlawanan, suara tersebut akan lari.

BACA JUGA:Sopir Mobil Dinas Bupati Kuningan Jadi Tersangka Insiden Kecelakaan yang Merenggut 2 Nyawa

"Dalam konteks piala dunia, Ganjar posisinya diametral bertentangan dengan Jokowi. Istilah saya itu ya antitesis. Jadi, Ganjar telah menjadi antitesis Jokowi," jelasnya.

Dia juga menilai basis dukungan terhadap Ganjar masih belum sekuat dukungan terhadap Presiden Jokowi.

"Sebetulnya, basis pemilihnya Ganjar itu sangat voletile (tidak stabil), sangat cair, rapuh, sangat tergantung juga penilaian mereka seberapa jauh Ganjar itu harmoni selaras dengan Pak Jokowi," tandasnya. (jun)

 

Kategori :