KUNINGAN, RADARCIREBON.COM – Tewasnya pasangan suami istri Jamaludin (38) dan Ilah (38) dalam kecelakaan maut yang melibatkan mobil dinas Bupati Kuningan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
Almarhum pasangan suami istri Jamaludin (38) dan Ilah (38) merupakan warga Mekarmukti, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan.
Apalagi, saat kejadian pada Senin 3 April 2023 itu, Jamaludin (38) dan Ilah (38) dikabarkan sedang mencari nafkah dari berjualan online.
BACA JUGA:Rizky Billar Bantah Terseret Kasus Rafael Alun Trisambodo
Rencananya, yang hasil dari penjualan online ini untuk berbelanja baju lebaran anak-anak almarhum Jamaludin (38) dan Ilah (38).
Jono yang merupakan ayah kandung dari almarhum Jamaludin mengungkapkan, bahwa Jamal dan istrinya sehari-hari menjalani usaha sebagai penjual bubur kacang di Pasar Kepuh dan mempunyai usaha sampingan dari jual beli emas secara online.
"Pada hari Senin siang itu, Jamal dan istrinya sempat keluar rumah membawa anaknya yang bungsu untuk suatu urusan.”
BACA JUGA:Penjelasan Ganjar Pranowo Soal Sikapnya yang Menolak Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20
“Sempat pulang dan meninggalkan anaknya di rumah bersama istri saya, kemudian mereka pergi lagi untuk menemui seseorang untuk jual beli emas secara COD," ungkap Jono didampingi istrinya, Tati.
Rencananya, uang hasil jual beli emas tersebut akan digunakan untuk membeli barang-barang kebutuhan lebaran nanti. Salah satunya membeli baju untuk anak-anaknya.
"Makanya saat kejadian mereka ada dekat toko baju, itu karena mau beli baju lebaran untuk anak-anak.”
BACA JUGA:Target Cakupan Imunisasi Polio di Jabar 90 Persen, Hari pertama vaksinasi tembus 500 Ribu anak
“Mereka pergi keluar rumah karena urusan mencari uang untuk kebutuhan Lebaran nanti, tapi Allah berkehendak lain.”
“Anak saya dan istrinya pergi untuk selama-lamanya," cerita Jono dengan mata berkaca-kaca.
Jono menceritakan, Jamal dan Ilah meninggalkan tiga anak terdiri dari dua laki-laki merupakan anak bawaan masing-masing dari perkawinan terdahulu dan satu anak perempuan buah hati dari perkawinan kedua mereka.
BACA JUGA:Limited Edition, Ini Spesifikasi Vespa Primavera Color Vibe
Mereka adalah Ifan Saputra (17) saat ini bersekolah di SMK Pangkalan Ciawigebang, Fardan (15) di SMPN 2 Garawangi dan bungsu Alifah Fauziah (7) masih PAUD.
Kabar meninggalnya Jamal dan Ilah akibat kecelakaan, tentu menjadi pukulan berat untuk ketiga anak tersebut terlebih si bungsu yang masih membutuhkan kasih sayang orang tua.
"Tidak ada firasat atau tanda-tanda mereka akan pergi untuk selama-lamanya. Ibarat tersambar petir di siang bolong.”
BACA JUGA:Begini Suasana Rumah Duka Korban Kecelakaan Maut yang Melibatkan Mobil Dinas Bupati Kuningan
“Pagi masih bertemu bahkan yang bungsu sempat jalan-jalan naik motor, tapi tiba-tiba dapat kabar keduanya meninggal dunia," sebur Jono dengan nada sedih.
Kepergian Jamal dan Ilah untuk selama-lamanya, kata Jono, menjadikan tiga anak yang ditinggalkan kini menjadi tanggungan bersama keluarga besarnya. Meski ketiganya terlihat tegar, namun rasa kesedihan tak bisa disembunyikan.
"Namun kami semua sudah pasrah dan menjadikan ini sebagai takdir dari Allah SWT. Anak kami meninggal dunia dalam kecelakaan di bulan Ramadhan saat sedang mencari nafkah untuk keluarga, Insya Allah mereka husnul khatimah," ujar Jono.
BACA JUGA:Ombudsman RI Datangi Pelabuhan Cirebon, Ada Apa?
Atas pengurusan tiga anak yang ditinggalkan, Jono mengatakan, masih ada keluarga besar yang akan mengurus mereka sampai besar dan mandiri.
Jono pun menghaturkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Bupati Kuningan Acep Purnama yang menyempatkan datang bertakziah dan menjanjikan kesiapan membantu kebutuhan terutama pendidikan tiga anak Jamal dan Ilah hingga besar nanti.
"Terima kasih atas perhatian dari Pak Bupati yang sudah menyempatkan datang kemarin malam. Beliau juga menyampaikan kesiapan membantu kebutuhan biaya pendidikan tiga anak almarhum dan almarhumah, mudah-mudahan bisa terwujud sampai mereka berhasil dan meraih cita-cita seperti yang diharapkan orang tuanya," ujar Jono. (Taufik)