CIREBON, RADARCIREBON.COM - SARAF kejepit terdengar sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Banyak orang menyamakan saraf kejepit dengan keluhan nyeri punggung.
Ada pula yang membayangkan kelumpuhan saat mendengar diagnosis saraf kejepit. Berbagi spekulasi timbul di masyarakat, lantas bagaimana sebenarnya saraf kejepit itu? Apakah berbahaya? Dan bagimana mencegahnya?
Definisi:
Dalam bahasa medis, yang disebut sebagi saraf kejepit adalah Hernia Nucleus Pulposus (HNP). HNP merupakan keadaan dimana saraf tulang belakang keluat dari ruangnya dan mengalami kompresi (tekanan) di celah antara ruas tulang belakang.
Penekanan saraf ini bisa terjadi di sepanjang tulang belakang, yaitu dari leher hingga pinggul. Akibat dari penekanan saraf inilah yang menimbulkan berbagai keluhan dan inilah yang dikenal saraf kejepit oleh masyarakat
BACA JUGA:Perkuat Silaturahmi, Epson Indonesia Adakan Buka Puasa Bersama dengan Awak Media
BACA JUGA:Eril Diwisuda Hari Ini, Prosesi di ITB Digantikan Ridwan Kamil
Penyebab:
HNP dapat disebabkan beberapa keadaan, seperti :
1.Degeneratif
Keadaan degeneratif berhubungan dengan pertambahan usia dan penurunan kelenturan tulang belakang. Bagian saraf tulang belakang juga rentan mengalami penipisan karena telah digunakan terus menerus. Maka sangat wajar jika sebagian besar penderita saraf kejepit berasal dari golongan usia lansia.
2.Trauma
Trauma seperti benturan pada tulang belakang dapat menyebabkan pergeseran ruas tulang belakang. Pergeseran ini sangat memungkinkan saraf tulang belakang keluar dari ruangnya dan mengalami kompresi (tekanan)
3.Penekanan berulang
Hal ini biasanya terjadi pada penderita yang sering mengangkat beban berat dengan tumpuan pada tulang belakang. Contoh kondisi : ibu rumah tangga yang sering menggendong anak, pekerja yang mengangkat beban berat dengan membungkukan punggung.
BACA JUGA:Ayu Ogah Diperintah Nyaleg
BACA JUGA:KAI Berikan Diskon Tiket Hingga 20 Persen untuk Keberangkatan 14-17 April
Gejala dan tanda:
Gejala utama HNP adalah nyeri. Lokasi nyeri bergantung pada lokasi terjepitnya saraf. Mayoritas merasakannya di daerah pinggang-pinggul, karena pinggang sering digunakan menjadi tumpuan saat mengangkat beban. Sifat nyeri dari HNP khas dibanding nyeri lain. Nyeri biasanya bersifat sebelah (kanan atau kiri), menjalar ke daerah dibawahnya, tersetrum atau terbakar atau disertai rasa kesemutan. Nyeri seperti tanda di atas disebut sebagai nyeri neuropatik.
Gejala lain yang dapat terjadi adalah kerusakan saraf jika derajat saraf kejepit sudah bertambah parah. Gejala yang terjadi dapat berupa penurunan kemampuan motorik dan sensorik. Jika dibiarkan, kerusakan saraf ini dapat bersifat permanen.
Pengobatan dan Pencegahan: