Meski sudah ditetapkan 800 paket penukaran setiap harinya, namun Hestu tidak menutup kemungkinan menambah jumlah uang.
Itu bisa dilakukan jika kebutuhan masyarakat terus meningkat jelang Lebaran 2023.
Dia mengakui, saat ini antusias masyarakat dalam menukar uang cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang masih dibatasi oleh pandemi.
"Proyeksi tahun ini kami menyiapkan Rp57Milyar untuk penukaran, hari ini (10/4) sudah tersalurkan Rp3 miliar atau masih sekitar 5% dari proyeksi tahun ini, tetapi penukaran masih berlangsung hingga seminggu mendekati lebaran," paparnya.
Mekanisme untuk mendapatkan melakukan penukaran uang ini cukup mudah. Terdapat dua cara yang bisa dilakukan.
Pertama masyarakat bisa mendaftarkan diri melalui https://pintar.bi.go.id/ dan memilih pecahan uang yang ingin ditukar kemudian memilih waktu pengambilan.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Hantui Arus Mudik Lebaran, BMKG Wanti-wanti Pemudik Lebih Waspada
BACA JUGA:4 Manfaat Konsumsi Sayur dan Buah-buahan Agar Puasa Ramadhan Bertenaga dan Sehat
Kedua, bisa langsung datang ke lokasi penukaran, melakukan pendaftaran di tempat dan menunggu antrean.
Jika sudah mendaftar online, pendaftar akan dipastikan mendapatkan uang sesuai yang diminta pada aplikasi.
Namun untuk penukar yang melakukan pendaftaran di tempat hanya terbatas maksimal 300 orang per hari nya.
"Meski banyak mobil kas dari berbagai bank di sini, masyarakat tidak bisa melakukan penukaran berkali-kali, karena setiap yang sudah melakukan penukaran akan diberi tanda tinta seperti usai melakukan pemilihan umum di TPS," terangnya.
Sementara itu, Hestu mengingatkan kepada masyarakat tahun ini penukaran bisa dilakukan melalui QRIS di tempat.
Sehingga masyarakat tak perlu lagi membawa uang dan melakukan penukaran cash to cash. Sehingga ini bisa menghindari terjadinya risiko di jalan atau hal yang tidak diinginkan lainnya.
"Kami terus mendorong penggunaan QRIS sebagai salah stau literasi keuangan digital, beberapa Bank sudah siap dengan device-nya untuk penukaran dengan QRIS," tuturnya.
"Namun memang kebiasaan masyarakat hingga saat ini masih terbiasa melakukan penukaran cash to cash sehingga belum banyak yang menggunakan QRIS untuk penukaran uang," pungkasnya.