JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya masih menyandera pilot Susi Air, Philip Mark Mertens.
KKB menyandera Philip Mark Mertens sejak Februari 2023 lalu.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD membeberkan ada dua kesulitan untuk membebaskan pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
BACA JUGA:210 Warga Binaan Rutan Kelas I Cirebon Peroleh Remisi Khusus, 3 Diantaranya Langsung Bebas
"Sebenarnya ada dua kesulitan. Pertama, sandera dijadikan tameng hidup atau menjadi perlindungan diri KKB."
"Ketika kita bergerak, mereka mengancam akan membunuh (sandera); sedangkan kita sebagai negara yang beradab harus bisa melindungi warga negara asing," kata Mahfud kepada wartawan, Sabtu 22 April 2023.
BACA JUGA:10 Remaja di Cirebon Diamankan Polisi saat Pesta Miras di Malam Lebaran
Namun, kata Mahfud, pemerintah tidak boleh diam dalam menghadapi pemberontak.
Mahfud menegaskan saat ini Pemerintah tengah menyusun langkah-langkah yang tetap menjamin keamanan dan keselamatan sandera serta masyarakat sipil setempat.
"Kalau hanya menumpas (KKB), itu sangat mudah, karena melindungi masyarakat sipil juga menjadi tugas negara."
BACA JUGA:Ridwan Kamil Lebaran Pertama Tanpa Eril dan Kalimatnya saat Pamitan ke Warga Jawa Barat
"Tapi tentu kami tidak boleh diam dalam menghadapi pemberontak. Itu kata kunci berikutnya," kata Mahfud.
Mahfud bercerita selain menjadikan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu sebagai tameng.
KKB juga menjadikan perempuan dan anak-anak sebagai alat untuk melindungi diri mereka dari gerakan TNI dan Polri.
BACA JUGA:Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi di Hari Lebaran, 5 Kendaraan Terlibat Tabrakan