KUNINGAN- Kelas khusus Yamaha SMK Pertiwi Kuningan telah menyedot perhatian banyak SMK dari luar daerah. Yang terbaru, 4 SMK dari Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, yakni SMK YP Gama, SMK Bistek, SMK PGRI dan SMK Talenika melakukan studi banding di SMK Pertiwi, Rabu (8/1). Rombongan 4 SMK Palembang tersebut diterima hangat oleh Kepala SMK Pertiwi Kuningan, Dea Ariana Vamitrianto MSI beserta jajaran. Ikut hadir, Area Service Development Yamaha Cirebon-Priangan, Darmanto. “SMK Pertiwi Kuningan ini paling agresif. Selalu ada inisiatif. Misalnya, ketika semua kelas khusus Yamaha, SMK lain masih belum berstandar Yamaha, SMK Pertiwi sudah bergerak cepat menyiapkan segalanya. Jadi wajar kalau banyak SMK studi banding ke sini (SMK Pertiwi, red),” ungkap Darmanto, kepada Radar. Dijelaskannya, studi banding merupakan ide SMK tersebut. Dari 4 SMK yang melakukan studi banding di SMK Prtiwi ada yang belum dan sudah memiliki kelas khusus Yamaha. Mereka ingin shearing, menyamakan persepsi. Ia mengakui, sebenarnya standarisasi kelas khusus Yamaha di semua SMK belum optimal. Maka standarisasi tersebut akan segera dinasionalisasikan mulai Juni 2014. Gosipnya jugaakan di-launching secara nasional. “Dinasionalisasikan itu kurikulumnya sama. Segi cat ruangan kelas sama, termasuk bengkel lantai dan berbagai instalasinya. Kalau sarana silakan bebas. Terkait guru, sebelum siswanya canggih gurunya harus canggih dulu. Maka guru-guru juga kita training,” katanya. Kepala SMK Pertiwi Kuningan, Dea Ariana Vamitrianto MSi, menyebutkan, sebelum 4 SMK asal Kota Palembang, banyak SMK juga telah studi banding kelas khusus Yamaha di SMK Pertiwi Kuningan. Dari Cirebon, ada SMK Lemah Abang, SMK Sultan Agung, SMK Jatibarang, SMK Muhamadiyah Kedawung. Dari Kuningan sendiri ada SMK Auto Matsuda, dan SMK Bina Karya Karawang. “Ini karena standar kelas khusus Yamaha kami di luar ekspektasi Yamaha. Jadi setiap studi banding, direkomendasikan ke SMK Pertiwi Kuningan,” ungkap kepala sekolah berusia 37 tahun itu. Dea sangat mengapresiasi kepedulian besar Yamaha terhadap dunia pendidikan. Melalui pola kelas khusus, sekolah dan siswa sangat terbantu dalam mutu. Sebab kurikulumnya dengan pengawalan dan pengawasan yang jelas. Sehingga tidak akan ada siswa bodoh. Sebab setiap kelulusan siswa kelas khusus harus berkeahlian standar Yamaha. (tat)
4 SMK Palembang Belajar ke SMK Pertiwi
Kamis 09-01-2014,15:19 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :