Tugas Khusus dari Gubernur Ridwan Kamil, Wagub Uu Jadi Pemimpin Jamaah Haji Jawa Barat

Rabu 03-05-2023,16:45 WIB
Editor : Tatang Rusmanta

BANDUNG, RADARCIREBON.COM – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan tugas khusus kepada Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Tugas tersebut yaitu untuk menjadi pemimpin jamaah haji asal Jawa Barat pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2023. 

"Saya ditugaskan Pak Gubernur menjadi amirul hajj (pemimpin jamaah haji)," demikian dikatakan Uu di Gedung Sate, Kota Bandung. 

Menurut Uu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpesan kepadanya untuk selalu melakukan konuminasi intensif dengan jamaah haji asal Jawa Barat selama menjalankan tugas di Tanah Suci.

Ridwan Kamil berpesan agar Uu menyapa jamaah, mendatangi, termasuk door to door ke kamar kamar jamaah. 

"Tolong datangin mereka, kalau bisa dari kamar ke kamar, kalau bisa komunikasi dengan intensif dengan mereka, sampaikan salam dari Pak Gubernur'," katanya mengutip pesan dari Gubernur.

BACA JUGA:Pilih Sesuai Karakter Kamu, 5 Warna Cat Dinding Ruang Tamu yang Cocok untuk Desain Minimalis

Ridwan Kamil juga menitipkan doa kepada Uu dan para jamaah untuk kemajuan Jawa Barat. "Termasuk minta doa kepada jamaah haji untuk mendoakan Pak Emil menjadi pemimpin nasional," kata dia.

Selaku pemimpin jamaah haji, Wakil Gubernur mengimbau warga Muslim yang dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji tahun ini mempersiapkan kondisi fisik dan mental.

"Saya berharap kepada para jamaah haji yang awal sekarang berangkat ataupun yang kedua, ketiga, yang pertama siapkan mental. Yang Kedua siapkan fisik, karena ibadah haji adalah ibadah fi'li kalau bahasa fiqih, bukan ibadah qauliah," kata dia.

"Karena kalau terganggu mental itu akan berakibat kepada fisik. Di saat berangkat, tolong putuskan seluruh masalah-masalah yang membuat mental kita terbebani," ia menambahkan.

Ia mengemukakan bahwa kondisi mental yang kurang baik dapat mengganggu kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah. "Kalau mental terbebani terkadang ibadah tidak khusyuk, lagi tawaf mengingat di

rumah, lagi sa'i mengingat di rumah, apalagi di saat kita di Muzdalifah, di saat di tenda, kemudian kita ngeriung (ngumpul) dan yang lainnya, hanya berdoa dan berzikir, kalau kita tidak siapkan mental ingat ke situ ke sana tidak khusyuk," katanya.

BACA JUGA:Di Kota Cirebon, Warung Miras Berkedok Bengkel Tambal Ban, Endingnya Begini

BACA JUGA:Soal Sholat Idul Fitri yang Viral di Medsos, Begini Penjelasan Syekh Panji Gumilang

Kategori :