Saat Lebaran Idul Fitri 2023, kemarin. Biasanya Ia sering melayani konsumen yang datang. Namun kali ini sangat jarang.
"Kalau akses jalan bagus, penjualan juga lumayan. Tapi akses jalan rusak, ditambah Covid-19 tahun kemarin, jadi sepi,” keluhnya.
Menurut Susilo, meski Jalan yang rusak itu milik Kabupaten Cirebon, harusnya pemerintah Desa Trusmi juga berperan aktif dalam memberikan solusi terhadap rusaknya jalan tersebut.
BACA JUGA:Siap-siap! Jokowi Akan Cek Kondisi Jalan di Provinsi Lampung
Karena permasalahan utama yang menyebabkan jalan itu rusak adalah tidak adanya drainase. Sehingga, jika jalan saat ditambal akan cepat rusak.
“Meskipun sudah ditambal juga cepat rusak, soalnya tidak ada drainase. Karena air yang ada di jalan itu gak tahu dibuang kemana. Malah masih tergenang berhari-hari," tandasnya.
BACA JUGA:Wow! Kabupaten Sumedang Diundang World Bank Ikut GovTech Global Forum di Washington
Suketi (45), salah seorang warga setempat mengatakan hal senada. Dikatakannya, sudah bertahun-tahun jalan tersebut rusak.
Berkali-kali sudah ditambal sulam. Namun, saat musim hujan jalan tersebut kembali rusak. Menurutnya, jika banjir motor pun tidak bisa lewat.
"Padahal 5 bulan lalu ditambal, tapi kalau hujan aspal hilang terbawa air. Kalau hujan besar, banjir bisa sepaha. Motor sampai banyak yang mogok,” tandasnya. (cep)