TIMIKA, RADARCIREBON.COM - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) mengakui mereka telah menyandera pekerja dari PT Inti Bangun Sejahtera (IBS).
Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom mengungkapkan, penyanderaan dilakukan oleh Batalyon V Atema/Okbab TPNPB OPM Kodap XXXV Bintang Timur.
Pada keterangannya kepada media, Sebby mengungkapkan, telah menerima laporan bahwa Batalyon V Atema/Okbab telah menangkap sejumlah orang.
"Kodap 35 menyatakan bertanggung jawab atas penyanderaan. Kemungkinan mereka disiksa, tapi kami menunggu bukti foto," kata Sebby, dalam keterangannya yang dilansir dari Seputar Papua, Minggu, 14, Mei 2023.
BACA JUGA:Kronologi Pekerja BTS Disandera KKB, Sempat Ditelanjangi dan Diminta Tebusan Rp 500 Juta
Terkait alasan penyanderaan tersebut, Sebby menegaskan, pihaknya sudah berkali-kali memperingatkan. Sehingga enggan disalahkan, ketika masih terjadi hal demikian.
"Sudah disampaikan berkali-kali agar tidak ada warga non Papua yang berada di wilayah konflik dan diminta meninggalkan wilayah tersebut," katanya.
Ditegaskan Sebby, pihaknya juga tidak butuh dengan pembangunan menara satelit untuk jaringan telekomunikasi.
Juga tidak butuh dengan adanya pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Sebab, semua infrastruktur tersebut akan dibangun sendiri setelah Papua Merdeka.
BACA JUGA:YA AMPUN! Daftar Sandera KKB Bertambah, Minta Tebusan Rp 500 Juta untuk 4 Orang Pekerja
"Kami tidak butuh proyek-proyek pembangunan. Menara satelit tidak butuh. Kalau merdeka nanti kami bangun sendiri," katanya.
Kronologi Penyanderaan
Diberitakan sebelumnya, rombongan yang terdiri dari 6 orang awalnya hendak melakukan survei untuk menara BTS melakukan perjalanan dari Distrik Oksibil menuju Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Selain petugas PT IBS, juga ada pejabat pemda setempat dan seorang pemuda distrik yang memandu menuju lokasi.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengungkapkan, awalnya perjalanan ditempuh dengan pesawat Elang Air pukul 08.30 WIT.