CIREBON, RADARCIREBON.COM - Tidak dapat dipungkiri kehadiran media sosial menjadikan arus budaya global masuk ke segala penjuru daerah hingga pelosok desa.
Perhatian masyarakat khususnya para remaja ke budaya global yang populer telah menggeser minat mereka terhadap budaya daerah.
BACA JUGA:Pastikan Ketersediaan Pangan Aman, Irjen Kementan Kawal Panen di Cirebon
Hal tersebut tentu menjadi kekuatiran akan terancamnya kelestarian budaya daerah, seiring berkurangnya minat para remaja.
Melihat kondisi dan fakta di atas pantas kiranya kita memberikan perhatian lebih terhadap permasalahan tersebut.
Dilatarbelakangi kekuatiran tersebut Forum Komunikasi Pencinta Sejarah, Adat, Seni, dan Budaya Cerbon (Forko Pancer) merupakan forum penggiat adat budaya Cirebon yang peduli akan marwah leluhur.
BACA JUGA:MUI Bentuk Tim untuk Dalami Sejumlah Kontroversi Ajaran Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu
Bekerja sama dengan Sanggar Tari Sawo Kecik menggelar kegiatan Pentas Seni Budaya Cerbon dengan tajuk Wayah Sore Ngumpul Ning Sangkala Buana Bareng Sanggar Sawo Kecik lan Forko Pancer: Gelar Seni Budaya Cerbon dengan harapan akan meggugah semangat para remaja untuk melestarikan budaya Bangsa Indonesia, khususnya budaya Cirebon.
BACA JUGA:Danlanal Cirebon Tanam Mangrove di Kalipasung, Berikut Tujuannya
Menurut Ketua Sanggar Sawo Kecik yang sekaligus juga sebagai pelatih dan seniman tari topeng Cirebon, Ratu Dini Andhiani Seminingrat, gelar seni budaya Cirebon ini adalah berupa pementasan tarian khas keraton yang berpepakem yang memiliki filosofi yang merupakan budaya leluhur Cirebon.
Tarian tersebut seperti Tari Topeng Lima Wanda yang meliputi, Tari Topeng Kelana Gandrung, Tari Rampak Tari Topeng Kelana, Tari Topeng Samba, Tari Topeng Rumyang, dan Tari Topeng Tumenggung.
BACA JUGA:Wagub Uu: Petani Jawa Barat Berkurang 5 Persen Setiap Tahun
Tarian yang berpepakem lainnya adalah Tari Batik, Tari Dolanan Sintren, dan Tari Manggala Yudha.
Selain itu ada juga tarian Nusantara lainnya yang akan turut dipentaskan seperti Tari Sajojo, Tari Bunga Jeumpa, dan Tari Kipas Bali.
BACA JUGA:4 Cara Mudah Membuat Kamar Tidur Menjadi Senyaman Hotel
Pentas Seni Budaya Cirebon yang diselenggarakan di Alun-Alun Sangkala Buana, Cirebon pada Minggu, 14 Mei 2023 didukung oleh Keraton Kacirebonan, Keraton Kasepuhan, Disbudpar Cirebon, dan Pemerintah Kota Cirebon.
Selain itu, Prof Dr Titik Pudjiastuti, Guru Besar dan Filolog Universitas Indonesia yang sudah meneliti budaya Cirebon sejak tahun 1992 turut bangga serta mendukung acara ini guna melestarikan Budaya Daerah di Indonesia.
BACA JUGA:MAKIN HITS, Wisata Religi di Jawa Barat, Masjid Al Jabbar Edukasi Sejarah Keislaman
Hal senada disampaikan oleh Dr Mamlahatun Budurah, Kepala Laboratorium Filologi FIB UI yang juga peneliti naskah kuno turut memberikan dukungannya untuk pelestarian budaya Cirebon.
Begitu juga dengan Yon Machmudi PhD Kepala Kajian Timur Tengah Sekolah Pascasarjana UI sekaligus sejarawan UI menyambut baik kegiatan pelestarian budaya derah melalui pentas seni budaya. (rdh)