Duet FK UGJ-RS Waled Hadirkan Duet Guru Besar di Dua Kegiatan Ilmiah

Kamis 18-05-2023,13:30 WIB
Reporter : Abdullah
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ) bersama RSUD Waled Kabupaten Cirebon, menghadirkan dua Guru Besar FK UGJ di bidang penyakit tropis dan infeksi dalam rangkaian kegiatan ilmiah di Cirebon.

Rangkaian kegiatan ilmiah tersebut berlangsung selama 2 hari, dari Selasa-Rabu (16-17/05) di auditorium Gedunh B FK UGJ.

Hari pertama kedua Guru Besar, yakni Prof dr Muhammad Hussein Gasem, SpPD K-PTI PhD dan Prof Dr dr Winarto DMM SpMK SpM(K), keduanya menyampaikan materi dalam Kuliah Pakar di RSUD Waled. Sebelum sesi Kuliah Pakar, Prof Husein dan Prof. Win (sapaan akrab kedua Guru Besar tersebut), melakukan hospital tour layanan penyakit dalam dan laboratorium untuk pemeriksaan kasus penyakit tropis dan infeksi di RSUD Waled.

Hospital tour dimulai dari layanan rawat jalan (poliklinik) meliputi penyakit dalam, jantung, paru, dan layanan TB paru dan HIV, lalu berlanjut ke Laboratorium, khususnya di laboratorium pemeriksaan kasus penyakit tropis dan infeksi.

BACA JUGA:PERJALANAN PG Sindanglaut Cirebon yang Didirikan Tahun 1898, Buka, Tutup, Buka Lagi

BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Kolaborasi Program ARBORETUM “The Gallery of Sukapura” di Tasikmalaya

Lalu berlanjut kunjungan pada ruang rawat inap penyakit dalam, ruang rawat isolasi (COVID-19 dan kasus infeksi lainnya), dan ruang rawat kritis. Tak lupa, kedua Guru Besar pun melihat ruang kemoterapi, ruang hemodialisis, dan ruang prosedur penyakit dalam dimana ruang ini melayani tindakan seperti endoskopi saluran cerna, treadmill test, pemeriksaan fungsi paru, dan lain-lain. Prof Muhammad  Husein Gasem salah satu pakar Leptospirosis di Indonesia, menyampaikan rasa bangga dan salut pada dokter dan nakes (tenaga kesehatan) atas  sarana-prasarana, dan layanan kasus penyakit tropis dan infeksi di RSUD Waled yang memiliki kapasitas yang memadai.

Sebagai  Guru Besar, Husein   berharap RSUD Waled dapat menjadi RS rujukan, terutama untuk kasus penyakit tropis dan infeksi. Husein juga memberikan saran lanjutan, kedepannya RSUD Waled bersama FK UGJ dapat memperkuat layanan tersebut dengan penelitian yang akan menghasilkan terobosan, rekomendasi, serta hasil karya yang dapat lebih menguatkan layanan kesehatan bagi masyarakat.

Pada sesi Kuliah Pakar Prof Husein menyampaikan perihal Leptospirosis, sedangkan  dan Prof Winarto menyampaikan materi mengenai potensi kuman TBC yang kebal terhadap obat anti-TBC. Kedua materi tersebut sekaligus meningkatkan kewaspadaan bagi peserta sehingga dapat menerapkan kompetensi sebagai klinisi lebih baik.

Kuliah Pakar ini dihadiri juga oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Dekan FK UGJ, dokter dan nakes dari beberapa Puskesmas dan klinik, dokter di lingkungan RSUD Waled, dan mahasiswa kedokteran dan sekolah tinggi kesehatan lainnya. Prof Husein dan Prof Win menyampaikan apresiasi kepada para pemateri dimana kasus-kasusnya rumit dan ketiga pemateri tersebut dapat melakukan pendekatan klinis dengan sangat baik.

BACA JUGA:Implementasikan MBKM, STMIK IKMI Cirebon Gelar Program Praktisi Mengajar

BACA JUGA:5 Hari di Kota Cirebon, Ini Agenda Para Biksu yang Thudong ke Candi Borobudur, Bakal ke Palutungan

Beberapa ulasan pendalaman pun disampaikan kedua Guru Besar. Para peserta yang juga terdiri dari klinisi, dosen, dan mahasiswa kedokteran turut aktif tidak hanya dalam sesi tanya jawab, namun juga saat sesi sudah selesai. Kepala Departemen IPD FK UGJ - RSUD Waled yang sekaligus dr Ahmad Fariz Malvi Zam-zam Zein SpPD FINASIM FACP menegaskan,  bahwa pandemi mengajarkan perlu kebersamaan seluruh pihak dalam mengatasi masalah kesehatan, khususnya penyakit tropis dan infeksi yang masih banyak ditemukan pada praktik klinis sehari-hari.

"'Masih banyak ditemukan penyakit tropis dan infeksi saat praktik di klinik sehari-hari," ujar Fariz. Fariz yang juga ketua panitia acara menyampaikan Ketua Panitia, dr. Fariz, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Kehadiran dan sharing Prof Husein dan Prof Win menjadi motivasi bagi kami, tidak hanya klinisi dan dosen, juga mahasiswa, untuk terus meningkatkan kompetensi dokter-nakes dalam pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan, tukasnya.

dr Fariz juga menyampaikan terima kasih atas dukungan semuanya, termasuk sponsorship dari PT. Sanbe Farma.   Direktur RSUD Waled, dr Moh Luthfi SpPD KHOM MMRS menegaskan, bahwasannya  komitmen RSUD Waled dalam pelayanan kasus-kasus infeksi, hal ini terlihat dari dibukanya layanan TB resistensi obat pada tahun 2022 dan beberapa pengembangan layanan lainnya. Pada sesi diskusi, tampak banyak peserta antusias dalam tanya jawab mulai dari hal praktis klinis harian hingga potensi dampak pada kesehatan masyarakat.

Kategori :