INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum mengaku salut dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Mahad Al Zaytun Indramayu.
Menurut Uu, Al Zaytun sangat mandiri baik dalam pembelajaran maupun menjalankan operasionalnya. Bahkan tidak pernah sekalipun meminta bantuan dari pemerintah.
"Al Zaytun tidak pernah sekalipun merengek kepada pemerintah dan meminta bantuan dana operasional untuk pendidikan," kata Uu, sat kunjungan ke Mahad Al Zaytun dan diterima Syekh Panji Gumilang.
Disampaikan Wagub Jabar, Al Zaytun justru membantu pemerintah. Upaya pembangunan SDM melalui pendidikan dilakukan secara berkelanjutan.
BACA JUGA:Dahlan Iskan Penasaran dengan 'Duet Maut' Panji Gumilang dan Sundari Soekotjo
Hal itu, tentu saja sesuai dengan visi dan misi Jabar Juara yang digaungkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar). Khususnya melalui jalur pendidikan.
Yang tidak kalah membuat Wagub Uu bangga adalah kemandirian dari Al Zaytun, justru membuatnya berkembang sangat pesat. Meski tanpa bantuan pemerintah, tetapi fasilitas pendidikan dan beragam hal lainnya, justru lebih baik.
"Tidak pernah minta bantuan, tapi justru sarana prasarana pendidikannya lebih bagus dibandingkan dengan lembaga lainnya," tandas Wagub Uu.
Terkait dengan polemik yang terjadi dan membawa Al Zaytun menjadi viral, Wagub Uu mengaku tidak membuat kesimpulan ataupun berpihak kepada siapapun.
BACA JUGA:Viral! Inilah Respon Biksu ke Warga yang Lontarkan Cibiran Saat Lakukan Ritual Thudong
“Tetapi saya selaku pemerintah, tidak membuat kesimpulan yang berpihak kepada siapapun,” kata Uu.
Menurutnya, pemerintah berada di tengah. Yakni, menghargai apa yang menjadi sikap masyarakat. Tetapi juga mengapresiasi apa yang menjadi ikhtiar maupun keinginan Al Zaytun.
“Kami berada di tengah, dan kami menghargai apa yang menjadi harapan keinginan masyarakat dan yang lainnya. Serta harapan dan keinginan serta ikhtiar yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al Zaytun,” imbuhnya.
Sementara itu, Syekh Panji Gumilang menanggapi sikap Pemerintah yang berada di tengah dalam polemik yang terjadi di tengah masyarakat.
BACA JUGA:Gemetar, Dahlan Iskan Kunjungi Monumen Keganasan PKI 1948 di Magetan