INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Syekh Panji Gumilang mendirikan Mahad Al Zaytun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, karena beberapa alasan.
Tadinya, Mahad Al Zaytun sempat akan dibangun di Subang, Jawa Barat. Tapi, Syekh Panji Gumilang tidak menemukan tempat yang cocok. Harganya juga tidak cocok.
Waktu itu, Syekh Panji Gumilang memang ingin mencari lahan yang sangat luas untuk mendirikan pesantren tersebut.
Selain ke Indramayu, Syekh Panji juga sempat mengunjungi Sukabumi. Kemudian ke Banyuwangi. Ternyata tidak ketemu.
BACA JUGA:Viral! Kades Ambulu Jember Meninggal Dunia Saat Berduet Nyanyi dengan Biduan Diatas Panggung
Lahan yang dicari tidak sesuai dengan gagasan yang ada di kepalanya. Lalu ke Subang. Tidak ketemu juga. Sempat juga ke Lampung.
Di Subang, sebenarnya ada lahan yang cocok. Tapi harga tanahnya mahal. Dari situ, dia lantas melakukan perjalanan ke Indramayu.
Akhirnya dapat. Tanah yang dimaksud ada di Kecamatan Gantar. Yang sepintas namanya mirip Gontor. Sebuah pondok pesantren tempat Syekh Al Zaytun menimba ilmu.
Kepada Dahlan Iskan, Syekh Al Zaytun mengungkap cerita itu. Tentu kisah ini, tidak banyak yang tahu. Apalagi diceritakan oleh pelakunya langsung.
BACA JUGA:Karena Berkawan dengan Jenderal Ini, Panji Gumilang Tahu Ciri-ciri Intel atau Bukan
"Lama-lama terkumpul 1.200 hektare untuk pesantren," tulis Dahlan Iskan di laman Disway, Rabu, 24, Mei 2023.
Pertanyaan berikutnya muncul. Sebenarnya, dari mana sumber uang Panji Gumilang hingga bisa membebaskan lahan seluas itu?
Lalu, dari mana uang untuk mendirikan bangunan, pesantren dan lain sebagainya? Bukankah itu butuh dana tak sedikit?
Di masa awal pembangunan, Syekh Panji Gumilang merogok koceknya dalam-dalam. Dia pernah kerja di luar negeri 10 tahun. Gajinya dolar.
BACA JUGA:Nyanyikan Lagu Ciptaan Panji Gumilang, Sundari Soekotjo: Ya Allah Tolong