TERBARU! Biksu Thudong Sudah Sampai Mana? Simak Perjalanannya Hari Ini

Dia berharap, perjalanan sampai ke Candi Borobudur dapat berlangsung dengan lancar dan tiba tepat waktu.

Makna Thudong

Thudong dari pemaknaan bahasa yakni berjalan kaki ribuan kilometer. Merujuk definisi Bahasa Pali, berasal dari kata dhutanga yang artinya menempa diri atau berlatih kelas.

Ritual ini, seperti ajaran Buddha yakni 13 praktik pertapaan. Di mana bhante harus menyatu dengan alam untuk mencapai level meditatif.

Sebagai informasi, thudong merupakan perjalanan ritual jalan kaki yang dilakukan para biksu.

BACA JUGA:Syekh Panji Gumilang Pendiri Al Zaytun, Alumni Gontor yang Tidak Setuju Gontor

Banthe Wawan menjelaskan, perjalanan ini seperti napak tilas para leluhur. Sebab, di masa lalu belum ada kendaraan seperti sekarang.

Dijelaskan Banthe Wawan, perjalanan seperti ini memang relatif langka dilakukan. Tetapi, sekaligus menegaskan eksistensi dari keberadaan biksu hutan kepada masyarakat.

"Untuk umat Buddhis, ini memberitahukan bahwa Biksu Hutan itu masih ada meski jumlahnya sedikit. Untuk masyarakat umum, ini juga mengenalkan para biksu seperti ini," tuturnya.

Perjalanan tersebut diawali Banthe Wawan yang berasal dari Cirebon bersama 53 biksu dari Thailand pada 23, Maret 2023.

BACA JUGA:Tujuh Kiai Leluhur Dahlan Iskan Dikubur Hidup-Hidup oleh PKI, Gemetar Lihat Sumur Maut Soco

Kemudian menempuh perjalanan melewati beberapa negara seperti Laos, Myanmar hingga tiba di Singapura, Malaysia dan menyeberang ke Indonesia.

Selanjutnya, perjalanan dilakukan dengan jalan kaki mulai dari Jakarta, Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal dan kini sudah sampai Pemalang.

Ditargetkan pada awal Juni nanti, para biksu sudah tiba di Magelang, Jawa Tengah dan mengikuti peringatan Waisak di Candi Borobudur.