Bhante Wawan dari Cirebon didaulat sebagai juru bicara para biksu. Dia mengaku kagum dengan sambutan luar biasa dari warga dan pemerintah Pekalongan.
BACA JUGA:TERUNGKAP! Syekh Panji Gumilang Dituduh Wahabi dan NII, Biang Keroknya Diungkap Dahlan Iskan
Menurut Bhante Wawan, perjalanan para bhiksu sejak dari Indramayu kemudian Cirebon dan kini Pekalongan terasa sangat istimewa.
Para biksu merasakannya sejak perjalanan dari Cirebon sampai ke Kota Pekalongan.
“Toleransi antarumat beragama di sini sangat terjaga dengan baik. The Best,” ujarnya.
Dia kemudian menjelaskan agenda para bhiksu menginap di tempatnya Habib Luthfi. Ternyata bukan kebetulan.
Menurut Bhante Wawan, sebelum ke Thailand untuk mengawali Thudong, dirinya sempat bertemu dengan Habib Luthfi di Cirebon.
“Beliau tahu kalau kami akan melakukan perjalanan ini,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Habib Luthfi meminta kepada Bhante Wawan mengajak para Bhiksu Thudong mampir di kediamannya di Pekalongan.
“Saya bilang saya tidak akan mampir,” ujar Bhante Wawan, lalu tersenyum.
Mendengar jawaban seperti itu, kata Bhante Wawan, Habib Luthfi kaget.
“Beliau kaget. Lalu bertanya kenapa (tidak mampir). Lalu saya bilang lagi, kalau saya tidak akan mampir. Tapi saya akan bermalam di Kota Pekalongan,” imbuhnya.
“Beliau Habib Luthfi kemudian bilang, bhante harus datang. Harus bermalam di tempat saya,” imbuh Bhante Wawan.
Benar saja, begitu sampai di Kota Pekalongan, ke-32 biksu itu pun menginap di Kanzus Sholawat Habib Luthfi.