JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Adanya indikasi pendanaan dari jaringan narkotika yang mengalir ke sejumlah aktivitas politik menjelang Pemilu 2024, membuat Wakil Presiden Ma’ruf Amin angkat bicara.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menginstruksikan agar Polri mendalami adanya indikasi pendanaan tersebut, sehingga ditemukan fakta-fakta dan ungkap siapa saja yang terseret dana yang mengalir dari jaringan narkotika.
BACA JUGA:Jamaah Tertua Indonesia Sudah Tiba di Madinah, Begini Kondisinya
“Yang penting di dalami saja dulu. Jadi, sekarang didalami betul sampai betul yakin faktanya jelas ya,“ tegas Wapres Ma’ruf Amin, Jumat 26 Mei 2023.
Ma’ruf Amin menambahkan, Polri nantinya bisa mempertimbangkan apakah perlu atau tidak membuka nama-nama yang terlibat di dalamnya, termasuk kabar tentang adanya keterlibatan anggota legislatif.
BACA JUGA:Terima Dubes China, Ridwan Kamil Ingin Perpanjang Kerja Sama
“Saya kira Polri akan bisa mempertimbangkan kapan saatnya diperlukan. Saya kira mereka tahu kapan harus membuka kalau itu diperlukan untuk dibuka,” katanya.
Sebelumnya Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengendus adanya indikasi pendanaan politik pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang berasal dari jaringan narkotika.
BACA JUGA:Cirebon-Jember Bisa Ditempuh dengan Kereta Api, Inilah Rute dan Jadwal Terbaru KA Ranggajati 2023
Ketika membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Fungsi Reserse Narkoba Kepolisian Negara Republik Indonesia di Kuta, Badung, Bali, Rabu 24 Mei 2023, Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol Jayadi mengatakan indikasi tersebut bukan hal baru, melainkan sudah muncul pada Pemilu 2019.
"Sejauh ini apakah ada indikasi keterlibatan jaringan narkotika, kemudian dananya untuk kontestasi elektoral pada tahun 2024, itu sedang kami berikan pemahaman pada hari ini. Akan tetapi, indikasinya kalau melihat data yang lalu memungkinkan itu ada," katanya.
BACA JUGA:Inilah Alasan Panji Gumilang Mengagumi Sosok Presiden RI ke-2 Soeharto
Namun, Jayadi tidak menjabarkan secara perinci hasil temuan tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai pemberitaan yang telah beredar di Internet.
"Seperti yang kita tahu banyak anggota legislatif yang terlibat dalam peredaran gelap narkotika. Saya tak bisa katakan persentasenya. Kalau browsing (menjelajah) di internet anggota legislatif yang terlibat itu muncul semua," kata dia. (jun)