Keluhkan Perjalanan Antarvenue

Senin 13-01-2014,15:23 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

RIO DE JANEIRO - Faktor geografis Brasil sebagai host Piala Dunia 2014 benar-benar menjadi persoalan tersendiri bagi tim-tim peserta. Mereka harus menjelajahi hampir seluruh luas daratan Brasil demi menuju satu venue ke venue yang lain. Fisik mereka sudah terkuras bahkan sebelum bertanding. Amerika Serikat (AS) menjadi tim yang melintasi total jarak paling jauh. Yakni mencapai 5.607 kilometer. Di laga perdana, mereka harus menuju Natal, ibukota Negara Bagian Rio Grande do Norte, yang berada di Brasil bagian timur laut. Itu adalah daratan yang paling dekat dengan benua Afrika. Padahal, tim asuhan Juergen Klinsman memilih Sao Paulo sebagai home base yang terletak di belahan bumi Brasil bagian selatan. Mereka harus melintasi jarak sejauh 2.125 kilometer hanya untuk melakoni laga perdana. Dari Natal yang berada di ujung timur-utara Brasil tersebut, mereka harus terbang sejauh 1.720 kilometer untuk bertanding melawan Portugal di Manaus yang berada di tengah-tengah hutan Amazon. Tak cukup sampai di situ, \"siksaan\" perjalanan buat tim AS berlanjut hingga laga ketiga meladeni Jerman. Pertandingan dilangsungkan di Recife yang hanya \"bertetangga\" dengan Natal. Dari tengah hutan Amazon yang berada di jantung Benua Amerika, mereka menempuh 1.762 kilometer ke arah timur menuju pesisir pantai Brasil. Bagaimana dengan tim-tim lain? Tim terjauh kedua setelah AS adalah Uruguay (Grup D) yang menempuh jarak 4.697 kilometer, kemudian disusul Portugal, rival satu grup AS, dengan jarak 4.545 kilometer. Tim-tim lainnya ada yang berada di kisaran tiga ribuan kilometer, dua ribuan kilometer, dan seribuan kilometer. Yang paling dekat jarak tempuhnya hanya Belgia yang hanya 698 kilometer. Total jarak yang ditempuh tim-tim tersebut sekitar 91.732 kilometer (dari venue ke venue, tidak dihitung dari home base). Padahal, saat Piala Dunia Afrika 2010 total jarak tempuhnya hanya separonya atau sekitar 46.452 kilometer. Itupula yang menjadi alasan pelatih Swiss Ottmar Hitzfeld mengecam pengaturan jadwal tersebut. Dia menuding jadwal itu \"tidak bertanggung jawab\". Dia mengeluh karena timnya harus bertanding di tengah hutan tropis kemudian langsung bergeser ke pantai. Di Grup E, Swiss bertanding di Manaus melawan Honduras kemudian meladeni Prancis di Salvador yang berada di tepi pantai. Pelatih senior berpaspor Jerman itu menuding sponsor berada di balik pengaturan jadwal tersebut. \"Saya merasa pihak-pihak komersial berperan dalam situasi ini. Brasil adalah negara besar dan kamu harus terbang lima jam dari Salvador ke Manaus. Ini lelah yang luar biasa bagi kami,\" kata Hitzfeld seperti dikutip radio Jerman, SWR. Hitzfeld sudah menggelar sejumlah rapat untuk mempersiapkan detail perjalanan yang sangat melelahkan itu. Dia mengundang semua pendukung tim untuk mempersiapkan diri. Terutama melayani pemainnya agar tetap bugar dari satu laga ke laga lain. \"Kami pertemukan sport scientists, dokter, dan fisioterapis, untuk membicarakan ini. Kami harus membahas ini secara intensif dan mempersiapkan diri dengan tepat,\" katanya. (aga)

Tags :
Kategori :

Terkait