Dirinya berharap, rasa trauma para korban dapat cepat pulih dan melanjutkan cita-cita mereka.
BACA JUGA:KLARIFIKASI: Kuasa Hukum Arisan Online Ungkap Kronologi, Kasus Dalam Gugatan Perdata
BACA JUGA:Bukan Kuningan Saja, Bahkan Amerika Terancam GAGAL BAYAR, Kas Negara Habis Awal Juni
Diketahui, di rumah singgah tersebut ada sekitar 17 orang anak-anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual. Rata-rata dari korban, proses hukumnya sedang berjalan.
Masing-masing korbannya ada yang masih mengalami trauma berat dan ada pula yang masih sekolah.
Dijelaskan Ketua KPAID Cirebon, Hj Fifi Sofiyah, 7 korban tinggal di sini safe house, 11 lainnya bolak balik karena sekolah.
"Ada yang masih trauma berat, kita disini tidak ada batasan mereka tinggal sampai kapan, yang penting mereka sembuh dan tidak trauma," kata Fifi Sofiyah.
BACA JUGA:Meriah, Ajang bLU cRU Yamaha Enduro Challenge di Yogyakarta Jadi Pusat Perhatian Pecinta Yamaha
BACA JUGA:Mengenal Safe House KPAID Cirebon, Rumah Aman Bagi Anak dan Perempuan Korban Kekerasan
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada Perempuan Jenggala atas dukungan yang begitu besar.
Sehingga anak-anak di rumah aman mendapatkan kekuatan untuk bisa menjalani kehidupan yang baik.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Perempuan Jenggala yang sudah memberikan dukungan luar biasa kepada kami," sebut Hj Fifi.
Dukungan seperti itu, sebut Hj Fifi, merupakan angin segar dan menjadi kekuatan untuk tetap menjalani kehidupan yang lebih baik.
BACA JUGA:TERUNGKAP! Rebecca Klopper Diancam dan Diperas, Bayar ke Pelaku Supaya Video Dihapus
BACA JUGA:TERUNGKAP! Mahad Al Zaytun Pakai Teknologi Israel, Syekh Panji Gumilang Berbuat Ini, Pantas Saja…
Di rumah aman sendiri baik anak-anak maupun perempuan diberikan pembekalan agar mereka dapat hidup secara mandiri dan dapat kembali di tengah keluarga serta masyarakat.