PKB Tak Siapkan RK Jadi Capres

Rabu 15-01-2014,08:54 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - PKB belum berpikir untuk menyandingkan bos Lion Air Rusdi Kirana dengan Rhoma Irama maupun Mahfud M.D. sebagai bakal capres. PKB masih akan menunggu kiprah pengusaha yang baru saja diangkat menjadi wakil ketua umum DPP PKB tersebut. \"Pak Rusdi kan baru bergabung ke PKB,\" kata Wakil Sekjen DPP PKB Malik Haramain saat dihubungi di Jakarta kemarin (13/1). Menurut dia, yang bersangkutan juga menyampaikan masih ingin terlibat lebih jauh membesarkan PKB sebagai partai yang peduli dan memiliki komitmen terhadap pluralisme. Dia menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan khusus dengan pengusaha maskapai penerbangan itu yang mengarah pada persoalan capres maupun cawapres. \"Intinya, Pak Rusdi ingin melihat PKB ke depan lebih besar dulu dan mampu mewarnai secara dominan persoalan-persoalan bangsa,\" tegas Malik. Pengamat komunikasi politik dari UI Effendi Gazali menilai, masuknya Rusdi Kirana ke PKB tentu akan memiliki pengaruh elektoral. Termasuk menarik suara kalangan Tionghoa. Meski demikian, menurut dia, jumlahnya tidak akan terlalu besar. Sebab, kata dia, PKB \"mulai di bawah kepemimpinan Gus Dur hingga Muhaimin Iskandar\" sudah bersifat terbuka, termasuk bagi kalangan Tionghoa. \"Kan dari dulu memang sudah bersifat inklusif. Jadi, bukan hal baru karena tidak akan terlalu signifikan,\" kata Effendi. Hanya, dia mengingatkan bahwa sebagai orang baru yang langsung menduduki posisi sangat strategis sebagai wakil ketua umum, Rusdi harus pandai-pandai menjaga situasi internal. \"Sebab, biasanya menurut ilmu, kalau tiba-tiba orang luar dimasukkan ke dalam partai dengan posisi yang tinggi, pasti timbul kecemburuan,\" ucap Effendi. Kecemburuan tersebut yang bisa menjadi awal konflik di internal. \"Kecuali, Cak Imim sudah menyosialisasikan sedemikian rupa dan dimaklumi oleh sebagian besar elite dan kader,\" katanya. Terutama, lanjut Effendi, alasan penempatan pengusaha yang oleh majalah Forbes disebut memiliki kekayaan USD 900 juta pada akhir 2012 itu sebagai wakil ketua umum adalah demi kepentingan partai. \"Nanti juga bergantung pada perjalanan waktu, apakah RK (Rusdi Kirana, Red) ini ternyata low profile dan bisa mengayomi atau sebaliknya menunjukkan ambisi yang berlebihan dan memberikan komentar-komentar kontroversial. Tapi, saya rasa RK akan low profile dan mengayomi dulu, setidaknya satu dua tahun,\" papar sambil tersenyum. (dyn/c6/tom)

Tags :
Kategori :

Terkait