Lahan Luas dan Banyak yang Kosong, Mahad Al Zaytun 'Surga' Baru Deretan Mahluk Ini, Hiii

Rabu 31-05-2023,06:02 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Mereka sudah hidup nyaman dalam sebuah pesantren modern di Indramayu yang dikenal sebagai Mahad Al Zaytun. Mereka hidup bebas. Tanpa seorang pun berani mengusik. 

Di pondok itu memang ada larangan memburu burung Kuntul dan Blekok. Para penghuni Mahad Al Zaytun juga dididik untuk hidup penuh toleransi terhadap semua makhluk ciptaan Tuhan, termasuk Blekok dan Kuntul.

“Itulah indahnya kehidupan di Mahad Al Zaytun, sebuah Pusat Pendidikan Pengembangan Budaya Toleransi Dan Perdamaian,” tulis sebuah akun di media sosial Facebook.

“Inilah Mahad Al Zaytun, surga baru burung Kuntul Dan Blekok,” lanjut unggahan itu.

BACA JUGA:Terancam Abrasi, Panji Gumilang Usul ke Pemkab Indramayu untuk Menata Pantai Eretan-Kandanghaur

Burung Kuntul dan Blekok termasuk binatang yang dilindungi keberadaannya. Keberadaannya mereka membantu petani mengatasi hama. Mereka adalah predator dari hama yang sering menyerang tanaman padi.

Di Jogjakarta, Sultan Jogja pun membuat aturan untuk melindungi burung Kuntul dan Blekok. Bahkan Desa Ketingan menjadi desa wisata karena keberadaan ribuan burung Kuntul dan Blekok yang hidup bebas di sana sejak 1970-an.

Di Bandung ada sebuah kampung yang melindungi keberadaannya burung tersebut. Tepatnya di Kampung Rancabayawak, Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage. Pemda Bandung pun mengeluarkan perda larangan memburu burung Kuntul/Blekok sejak tahun 2005.

Namun seiring berkurangnya lahan pertanian di dua daerah tersebut, keberadaannya ribuan burung Kuntul dan Blekok pun ikut tersisih. Pindah entah kemana. Mungkin juga ke Ponpes Al Zaytun. (*)

Kategori :