Gara-gara Gambar Sukarno Terlilit Kawat Berduri, Seorang Pengurus Partai di Cirebon Dilaporkan ke Polisi

Jumat 09-06-2023,14:45 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Tatang Rusmanta

CIREBON, RADARCIREBON.COM -- Seorang pengurus partai politik di Kota Cirebon inisial IB dilaporkan ke polisi.

Penyebabnya adalah IB diduga menyebarluaskan gambar Presiden RI Pertama, Ir Sukarno. 

Gambar tersebut diduga disebarluaskan oleh IB lewat aplikasi pesan online.

Tampak dalam gambar tersebut, Ir Sukarno memakai peci hitam dan sedang merokok. Kemudian tubuh Sukarno terlilit kawat beduri.

Dengan menyebarluaskan gampar tersebut, IB dinilai telah melakukan penghinaan terhadap sang proklamator.

Oleh karena itu, sebanyak 16 orang dari DPC Pemuda Demokrat Indonesia, Banteng Trotoar, Projo dan Sukarnois mendatangi Mapolres Cirebon Kota.

Mereka melaporkan IB dengan tuduhan melanggar UU ITE dan pencemaran nama baik.

2

BACA JUGA:Islamophobia Disarankan Datang ke Al Zaytun, Pengakuan Non Muslim tentang Panji Gumilang

"Hari ini ada 16 orang dari berbagai kelompok yang membuat lapor di Polres Cirebon Kota. Nanti ada lagi yang akan buat laporan dari kelompok lainnya," ungkapnya Diky Dikrurahman selaku Kuasa Hukum para pelapor, Jumat 9 Juni 2023. 

"Karena ini gerakan massal dari gelombang pertama, seterusnya satu minggu ke depan bahkan sampai 1 bulan ke depan, Kami akan ada pelaporan di tingkat kota, tingkat provinsi sampai di tingkat pusat," imbuhnya. 

Menurut Dicky, perbuatan IB sudah menjatuhkan harkat dan martabat Ir Sukarno sebagai Presiden RI pertama dan Proklamator.

"Aksi IB menyebarkan gambar sosok Proklamator tersebut sangat menyakiti masyarakat," katanya.

"Sampai saat ini tidak ada itikad baik dari penyebar gambar untuk meminta maaf. Kami tidak ada upaya mediasi atau apapun. Karena pihak yang bersangkutan pun tidak bisa untuk dihubungi, maka kami tidak ada kata maaf," tambahnya lagi.

Dicky berharap, pihak kepolisian dapat menyelesaikan kasus ini hingga selesai. 

"Dan pelaporan akan berlanjut beberapa hari ke depan oleh kelompok lainnya, yang merasa tidak terima dengan upaya menceredai nama besar bapak Proklamator," pungkasnya. 

Kategori :