MADINAH, RADARCIREBON.COM - Tingginya jumlah jamaah calon haji lanjut usia (lansia) atau risiko tinggi pada suatu kloter jemaah haji, tampaknya tidak selalu diiringi oleh tingkat kesakitan tinggi.
Dengan penanganan kesehatan yang baik, para jamaah kategori rentan bisa tetap sehat beribadah di Tanah Suci.
BACA JUGA:Profil Singkat Imam Masjid Istiqlal, Sosok yang Didoakan Panji Gumilang Jadi Pemimpin Negara
Hal ini di antaranya tampak pada Kloter 8 KJT asal Kabupaten Indramayu. Petugas Kesehatan Haji Indonesia Kloter 8 KJT, dr Eryanda Dinata Sofyan, menyatakan dari jumlah jemaah sebanyak 366 orang, sebanyak 238 di antaranya masuk dalam kategori berisiko tinggi.
Namun, sampai hari keempat ketibaan di Madinah, angka kesakitan di kloter ini sangat minim.
BACA JUGA:Al Zaytun Kerahkan 10 Ribu Orang untuk Imbangi Demo FIM
Ia mengatakan bersama para petugas haji akan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik sehingga jemaah tetap sehat selama di Tanah Suci.
"Jumlah jamaah yang risti di kloter kami memang lebih besar daripada yang tidak risti."
"Tapi alhamdulillah sebagian besar sehat dan sangat rajin, bersemangat beribadah di Masjid Nabawi," kata Eryanda, Minggu 11 Juni 2023 lalu.
BACA JUGA:Bukan Karena BBM, Korsleting Listrik Jadi Penyebab Mobil Terbakar di SPBU Bantarujeg
Jarak hotel yang begitu dekat dengan Masjid Nabawi, yakni tepat di seberang gerbang pagar masjid, begitu memudahkan jamaah asal Indramayu ini untuk beribadah.
Mereka tidak terlalu lelah untuk bisa mencapai Masjid Nabawi dengan berjalan kaki.
Hal serupa dikatakan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia lainnya pada kloter tersebut, Kurnia Sopwan Ashidiq. Ia mengatakan angka kesakitan para jamaahnya terbilang minim.
BACA JUGA:Ini Pesan Wagub Uu Soal Penanganan Stunting di Ciayumajakuning
Namun demikian, jamaah terus diminta untuk mewaspadai paparan panas cuaca di Madinah saat ini yang bisa mencapai 40 derajat celcius, bahkan lebih.