“Kenapa begini Syekh Panji Gumilang solatnya? Bukan saya membela Syekh Panji Gumilang. Saya menerangkan, seterang-terangnya dan sejujur-jujurnya,” katanya saat menghadiri talk show di TV One.
Dia juga mempersoalkan beberapa tudingan tidak berdasar yang dialamatkan kepada Mahad Al Zaytun. Misalnya soal santri boleh berzina dengan membayar sejumlah uang.
Ditegakan dia, tudingan tersebut tidak benar dan mengada-ngada. Sebab, di Al Zaytun, santri perempuan dan laki-laki bersentuhan tangan saja, adalah masalah besar.
Karena itu, baginya tudingan tersebut sangat mengerikan. Sebab, sangat berdampak pada alumni Al Zaytun yang sudah berada di luar.
BACA JUGA:Usai Terima Laporan Tim Investigasi, Menko Polhukam Keluarkan 3 Langkah Tangani Persoalan Al Zaytun
“Kami posisinya sama seperti sandwich. Kami nggak setuju dengan apa yang dilakukan Syekh Panji Gumilang. Tapi juga tidak setuju dengan apa yang dituduhkan,” tandas Muhammad Ikhsan.
Karena itu, dia mempertanyakan tuduhan santri boleh berzina, tidak wajib salat dan tidak wajib puasa seperti yang disampaikan Ken Setiawan di berbagai media.
“Tidak ada yang betul. Apalagi tuduhan di podcast Mas Ken, kalau membayar Rp2 juta diperbolehkan zinah. Ya salam. Itu tuduhan yang paling mengerikan buat kami. Kami sakit hati betul itu,” ungkapnya.
Sebagai alumni, Ikhsan mengaku, dirinya sangat terdampak dengan yang terjadi di Mahad Al Zaytun belakangan ini.
BACA JUGA:Konser Coldplay dan Piala Dunia U-17 di GBK Bentrok, Bagaimana PSSI?
Sebab, semua yang dialami selama dirinya menjadi santri normal-normal saja dan praktik syariah dilaksanakan.
Meski belakangan, lagi-lagi Ikhsan mengakui, ada hal yang berbeda di Al Zaytun. Baik dari sisi Syekh Panji Gumilang maupun kebiasaan yang dilakukan.
Karena itu, sebagai alumni Mahad Al Zaytun dirinya berani buka suara dan mengungkapkan yang sejujurnya, karena tidak setuju dengan Syekh Panji Gumilang yang sekarang ini.