Akibat kondisi itu, para pedagang merasa kecewa. Karena pembeli yang datang juga banyak yang mengurungkan niatnya.
Para pembeli tidak jadi masuk ke pasar, karena barang yang menjadi incaran mereka tidak terlihat jelas.
Para pedagang mengaku, setiap bulan selalu membayar tagihan listrik dengan lancar.
Bahkan tagihan yang disodorkan petugas dari Pasar Karangampel, kadang dinilainya terlalu tinggi dan tidak wajar.
BACA JUGA:Persekutuan yang Mengaku Dibentuk Tuhan Datang ke Mahad Al Zaytun: Tuhan yang Tuntun Kami
Salah seorang pedagang H Torin mengaku, pemadaman tersebut membuat dirinya sangat kecewa.
Dirinya dan para pedagang lain, selalu membayar tagihan listrik dengan lancar.
Kekecewaan juga diungkapkan pedagang lainnya, Iwan. Menurutnya, pedagang sangat dirugikan dengan pemadaman listrik di Pasar Karangampel.
Apalagi, pemadaman dilakukan saat kondisi pasar sedang ramai menjelang Idul Adha 1444 Hijriyah.
BACA JUGA:Taushiyah Syekh Panji Gumilang Mengulas Surat Al Furqon: Apakah Kita Sudah Jauh dari Al Quran?
“Kami jelas sangat dirugikan. Pertama karena kami para pedagang sudah membayar tagihan listrik tepat waktu, tapi harus menerima keadaan seperti ini dimana listrik dipadamkan," ucap Iwan.
Dengan adanya pemadaman listrik, Iwan mengaku mengalami penurunan pemasukan karena pembeli berkurang.
"Kami juga rugi karena dengan adanya pemadaman, jumlah pembeli juga berkurang,” ungkapnya.
Lebih kesal lagi, saat hendak mengadukan persoalan ini ke pihak Pasar Karangampel, ternyata di ruangan kantor Pasar Karangampel tidak ada orang sama sekali.
BACA JUGA:Seperti Gereja, Masjid di Al Zaytun Pakai Kursi untuk Jemaah, Syekh Panji Gumilang: Hasil Penelitian
Sementara dari pihak Pasar Karangampel sejauh ini belum memberikan keterangan apapun.