Rombel SMAN 3 Tambah 50 Persen

Rabu 21-07-2010,09:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

HARJAMUKTI – Proses kegiatan belajar mengajar siswa sudah dimulai.  Di lapangan realisasi rombongan belajar (rombel) siswa berbicara lain. Berdasarkan sejumlah sekolah yang didatangi koran ini melebihi jumlah rombel yang pernah disampaikan Dinas Pendidikan. Satu diantaranya adalah SMAN 3. Meski sebelumnya telah disampaikan bahwa jumlah rombel SMAN 3 sebanyak 6 rombel, dengan kuota siswa masing-masing kelas 40 anak, total kuotanya 240 siswa. Tapi kenyataanya, kini jumlah rombel di sekolah tersebut sebanyak 9 rombel dengan siswa mencapai 400 siswa. Masing-masing rombel isinya bervariasi, ada yang 44 siswa ada 46 siswa. “Kenapa itu terjadi? Kami tidak bisa menjawab banyak. Jawaban kami, semua sudah ada di koran anda. Jauh sebelum PPDB dimulai, kami juga sudah kliping sejumlah berita tentang PPDB di koran anda,” ujar Wakasek Humas SMAN 3 Kota Cirebon, Drs Didi Suhantoro, Selasa (20/7). Sebenarnya, kata dia, pihak sekolah inginnya menegakkan aturan. Namun akhirnya tidak bisa berbuat banyak, karena setelah waktu pendaftaran ditutup pendaftar terus berdatangan. Menurut informasi yang diterima, siswa yang masih harus diterima itu sudah menjadi kebijakan Disdik. Sebagai hasil pertemuan di Prima Resort Sangkanurip, beberapa waktu lalu. “Hasilnya kami harus menerima sejumlah nama siswa dari Disdik. Katanya yang belum tertampung itu berasal dari legislatif, partai politik, eksekutif, dan pejabat tinggi lainnya,” terangnya kepada koran ini saat ditemui di ruang kerjanya. Sekali lagi, kata dia, atas usulan yang disampaikan oleh Disdik itu, pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak. Kepala sekolah juga tidak bisa menolak. Awalnya total siswa yang diterima mencapai 436 namun dalam perjalanan, ke 36 siswa tidak jadi masuk. Setelah diklarifikasi, diperoleh keterangan, siswa-siswa itu ada yang pindah ke sekolah negeri ada juga ke swasta. Beberapa dari siswa dalam kota, ada juga yang dari luar kota. Nilai NEM para siswa itu pun ada yang melebihi passing grade dan di bawah passing grade. Sementarara itu, Ketua PPDB SMAN 3 Kota Cirebon, Hadikarta mengatakan, menyikapi persoalan ini pihaknya tidak bisa berkomentar lebih. Sebab dirinya bersama dengan panitia PPDB yang lain hanya sebatas menjalankan tugas. Terpisah, Kepala SMPN 18 Kota Cirebon Kamid menyampaikan pada kenyataanya pelaksanaan PPDB tahun ini kanibalisme siswa antar sekolah negeri juga terjadi. Di sekolahnya, ada 8 anak yang awalnya sudah diterima sebagai siswa, akhirnya pindah ke sekolah negeri yang lain. Padahal, siswa tersebut diterima dalam posisi pilihan 2.  “Artinya yang pilihan 2 saja masih bisa pindah ke sekolah negeri lain,” tandasnya kepada koran ini saat ditemui di ruang kerjanya. Di sekolahnya, kata dia, justru dari kuota 7 rombel, ada kelas-kelas yang jumlah siswa perkelasnya kurang dari 40 siswa. Kanibalisme siswa di sekolah negeri ini, akan menimbulkan opini di masyarakat bahwa PPDB ternyata memang bisa diatur. “Kalau kami sekolah yang ada di pinggiran inginnya ya sudah lah. Yang sudah diterima disini jangan diambil lagi oleh sekolah negeri yang lain,” terangnya. (hen)

Tags :
Kategori :

Terkait