Handoko menuturkan BRIN sudah mengetahui inovasi Nikuba itu sejak tahun lalu. Bahkan BRIN sudah menurunkan tim untuk melihat langsung inovasi tersebut.
"Memang saat itu, masih perlu ada riset lanjutan," kata mantan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu.
Handoko menuturkan dengan hadirnya BRIN saat ini, berbeda dengan masa sebelumnya. Ketika masih ada LIPI, Batan, Lapan, dan unit penelitian lain di kementerian atau lembaga. Handoko menegaskan dengan adanya BRIN saat ini, anggaran penelitian atau dana riset tidak hanya untuk pegawai BRIN saja.
Dia mengatakan dana riset juga bisa dimanfaatkan oleh peneliti di perguruan tinggi.
BACA JUGA:Komunitas Petani Cirebon Deklarasikan Gus Muhaimin Capres 2024
"Selain itu juga bisa digunakan untuk personal atau individu. Seperti pada Nikuba ini," kata Handoko yang duduk disamping Megawati.
Handoko menegaskan sebuah inovasi harus bisa dibuktikan secara ilmiah atau scientific. "Ini dulu yang nomor satu," tegasnya.
Untuk itu perlu ada riset lanjutan terhadap inovasi Nikuba itu. diantaranya untuk penyempurnaan. Handoko mengatakan tim periset dari BRIN siap berkolaborasi bersama-sama dengan inovator Nikuba.
Menurut Handoko, pada prinsipnya Nikuba itu adalah menghasilkan energi berbasis hidrogen.
Dia mengatakan Nikuba itu adalah sebuah sistem yang menghasilkan energi berbasis hidrogen. Saat ini banyak sekali temuan atau variasi energi berbasis hidrogen.
Sebuah inovasi tentu harus dilahirkan dengan banyak aspek yang jadi perhatian. Diantaranya adalah aspek kehati-hatian.
Untuk itu Handoko mengatakan ke depan perlu bersama-sama melihat inovasi Nikuba tersebut. Sehingga sampai bisa disimpulkan atau terbukti secara scientific dan diterima oleh komunitas ilmiahnya.