WARSAWA - Musim dingin di Polandia begitu mematikan. Polisi mencatat, sejauh ini sudah 127 orang meninggal karena udara dingin menggigit dengan suhu hingga minus 30 derajat Celsius.
Associated Press melansir, polisi menyatakan delapan orang tewas hanya dalam kurun tiga hari terakhir. “Sejak malam Natal, sudah delapan orang meninggal,” tulis pernyataan resmi polisi nasional Polandia dalam situsnya.
Musim dingin datang lebih awal tahun ini. Cuaca ekstrem tersebut mulai mengganggu kegiatan masyarakat akhir November lalu. Hujan salju deras mengganggu lalu lintas di jalanan ibu kota, menghambat jalur kereta api, hingga menimbulkan kekacauan pada transportasi udara. Temperatur menurun drastis ketika malam menjelang. Saat siang, suhu rata-rata tercatat minus 13-20 derajat dan pada malam mencapai minus 30 derajat.
Menurut data polisi, sebagian besar korban meninggal adalah gelandangan yang tak punya tempat tinggal. Mereka yang berada di bawah pengaruh alkohol menduduki tempat kedua penyebab jatuhnya korban.
Buruknya cuaca di Polandia selatan dan pusat juga menimbulkan sejumlah masalah selama perayaan Natal tahun ini. Di ibu kota Warsawa, kondisi jalanan yang licin membuat kontrol pengemudi menurun dan mengakibatkan kecelakaan.
Menurut otoritas setempat, kondisi jalanan Warsawa mulai membaik. Meski demikian, warga diperingatkan untuk selalu waspada karena temperatur masih sangat rendah.
Licinnya jalanan juga mengakibatkan kemacetan parah di sejumlah titik di Warsawa. Mobil dan transportasi umum seperti bus sudah tidak bisa diandalkan untuk mendukung kegiatan masyarakat. Sebagian warga memilih kereta api sejak Sabtu (25/12), meski jadwal pemberangkatan harus tertunda rata-rata sejam. Kereta api tujuan Warsawa dan Ponzan terlambat minimal sejam.
Institut Meteorologi Polandia memperkirakan, hujan salju cukup deras masih akan mengguyur bagian pusat dan timur laut Polandia. Temperatur rata-rata juga diprediksi masih di bawah 10 derajat Celsius.
Dari Moskow dilaporkan, Rusia yang biasanya bangga akan kemampuannya mengatasi keganasan musim dingin kemarin (27/12) harus berjuang keras mengatasi kekacauan karena badai salju. Kebekuan mengakibatkan ratusan penerbangan tertunda. Sementara itu, listrik yang mengaliri lebih dari 500 ribu warga terputus.
Bandara terbesar di Moskow, Domodedovo di selatan kota, mulai normal setelah ditutup 12 jam, Minggu (26/12). Sementara itu, di bandara utama lainnya di Kota Sheremetyevo, hampir semua penerbangan terlambat.
Perdana Menteri Vladimir Putin meminta Menteri Situasi Darurat Sergei Shoigu melakukan yang terbaik untuk mengatasi masalah yang menimpa sejumlah bandara tersebut. “Lakukan apa pun yang Anda bisa dan kerahkan seluruh kemampuan kita untuk meredakan situasi buruk di sejumlah bandara dan moda transportasi lainnya,” ujarnya sebagaimana dilansir Agence France Presse.
Setidaknya 27 orang terluka karena tertimpa batang pohon yang tak mampu menahan beban salju. Kantor berita Interfax menambahkan, 22 di antara mereka memerlukan perawatan di rumah sakit.
Di seluruh wilayah Moskow, 1.350 orang harus dirawat di rumah sakit akhir pekan lalu karena cedera terkait dengan hujan salju. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih besar daripada tahun lalu dalam kurun waktu yang sama. (cak/c5)