Beberapa nama yang diusulkan adalah pahlawan laut Nusantara seperti Kanjeng Ratu Kalinyamat. Sebab, tokoh terdebut lebih layak.
Selain Connie Rahakundini Bakrie, juga hadir tokoh dan aktivis Yahudi di Indonesia, ada Monique Rijkers.
Dirinya hadir menggunakan baju Bintang Daud. "Damai pasti baik. Damai dimulai dari diri sendiri. Saya menemukan damai mulai dari Al Zaytun. Damai dimulai dari Al Zaytun untuk Indonesia yang damai dan lebih baik," bebernya.
Disampaikan dia, Syekh Panji Gumilang adalah sosok negarawan. Karena memiliki visi toleransi dan perdamaian untuk persatuan.
BACA JUGA:1 Suro, Khataman dan Haul Habib Jafar Al Kaff di Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon
"Tidak pernah ada yang salah dengan perdamaian. Tidak pernah ada yang salah dengan toleransi," bebernya.
Monique mengaku dikritik karena membela Al Zaytun. Kemudian dikritik karena menyebut soal toleransi yang seharusnya ada batasnya.
"Saya bertanya kepada syekh, apakah toleransi ada batasnya? Dijawab syekh, tidak ada batasnya. Tapi untuk kebaikan. Kita tidak toleran pada kekerasan," tegasnya.
Ditambahkan Monique, dirinya menemukan di Al Zaytun ada monumen toleransi dan perdamaian. Karenanya, sangat bersyukur dengan adanya pesantren seperti ini.
BACA JUGA:Malam 1 Suro, Mahad Al Zaytun Gelar Wayang Kulit Lakon Gatot Kaca Kembar: Penerus Para Pandawa
"Yang bicara untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, justru dari orang muslim. Luar biasa," tandasnya.
Apalagi, kata dia, tujuan adanya hubungan diplomatik ini, untuk perdamaian Israel dan Palestina. "Tuhan bisa memakai sapa saja untuk perdamaian. Syekh Panji Gumilang sudah bicara," tandasnya.
Sampai dengan saat ini, peringatan 1 Muharram masih berlangsung di Mahad Al Zaytun yang diikuti sejumlah tokoh seperti Connie Rahakundini Bakrie hingga Monique Rijkers.