Pertama kali didirikan dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatscappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia.
BACA JUGA:Ricky Fajrin Moncer, Cetak Gol Lalu Selebrasi Menunjuk ke Tribun VIP, Ohh Ternyata..
Kemudian pada 5, Juli 1958 perusahaan tersebut dinasionalisasi menjadi milik Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda.
3. Jamu Jago
Pada tahun 1918 Jamu Jago didirikan oleh Phoa Tjong Kwan atau TK Suparna di Wonogiri. Dalam perkembangannya, perusahaan ini kemudian pindah ke Semarang.
Jamu Jago merupakan produk kemasan jamu yang mengubah ramuan tradisional dalam bentuk serbuk, sehingga dapat diproduksi secara masal.
4. Dji Sam Soe
Kata Dji Sam Soe berasal dari dialek Bahasa Mandarin Hokkian yang berarti 2, 3, 4. Produk ini masih eksis sampai dengan sekarang sejak pertama kali diperkenalkan oleh Lim Seeng Tee pata tahun 1913 di Kota Surabaya, Jawa Timur.
BACA JUGA:Bocoran dari Indra Sjafri, Seperti Ini Komposisi Timnas Indonesia Proyeksi Asian Games
5. Davos
Permen Davos adalah salah satu panganan yang mewarnai masa kecil generasi tahun 1970 sampai dengan 1990-an. Permen ini, begitu populer pada masanya.
Sampai dengan saat ini, permen Davos masih eksis dengan pabriknya di Jl Ahmad Yani, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Sedangkan pendirinya adalah Kie Djian pada tahun 1931.
6. Ting Ting Jahe
Ini adalah merek kembang gula berbahan jahe yang pertama kali diproduksi oleh Njoo Tjhay Kwee pada tahun 1935.
Sampai dengan saat ini, permen Ting Ting Jahe masih ada dan diproduksi oleh Pabrik Kembang Gula Sin A yang berada di Jalan Kelenteng 13, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
BACA JUGA:Timnas Voli Putra Indonesia Sukses Balas Dendam, Kalahkan Thailand dan Jadi Juara