Namun untuk saat ini, menurut Indra jumlah penerbangan di Bandara Husein sendiri sedang mengalami penurunan.
"Sampai tanggal 10 Juli 2023 ada 19 penerbangan dengan 2.540 penumpang per hari," sambungnya.
Lebih lanjut Indra menyebutkan, penerbangan yang paling terpengaruh imbas dari pandemi Covid-19 adalah semua rute yang diterbangi oleh pesawat jet.
"Seperti destinasi ke Denpasar, Kualanamu, Batam, Balikpapan, Palembang, dan Banjarmasin," tuturnya.
BACA JUGA:Tender Pengadaan Alat Diduga Terkondisikan, Kabasarnas Jadi Tersangka KPK
Sementara untuk penerbangan dengan jenis pesawat ATR, saat ini di Bandara Husein hanya ada satu penerbangan.
"Jogja transit ke Surabaya, setiap hari," ujarnya.
Penerbangan dengan pesawat jenis ATR ini, sebut Indra akan menjadi potensi yang bakal menghidupi Bandara Husein ke depannya.
Jika wacana pemindahan pesawat jet ke Bandara Kertajati pada bulan Oktober terlaksana, Bandara Husein tetap ada aktivitas.
BACA JUGA:Arab Saudi Ditawari Buka Penerbangan ke Kertajati untuk Wisata - Umrah, Indonesia Ingin Rute ke Taif
Khusus untuk ATR di tahun 2019-2020, sebutnya, destinasi Surabaya, Halim, Jogja, Semarang, Solo, Palembang, Jambi, Bengkulu dan Tanjung Pandan, tetap terjadwal setiap hari.
"Hal tersebut merupakan potensi yang dimiliki Bandara Husein," jelas Indra.
Adapun take off dan landing pesawat jenis ATR tersebut, Indra menyebutkan ada di kisaran 40 pergerakan setiap harinya.
"Artinya, Husein Sastranegara masih aktif dengan adanya pesawat ATR tersebut," tegasnya.
ATR sendiri adalah, pesawat penumpang regional jarak pendek bermesin twin-turboprop yang dibangun perusahaan pesawat Prancis-Italia ATR.