"Jadi untuk yang jet itu dari bandung rencananya Oktober nanti akan dipindahkan ke Kertajati sedangkan untuk ATR atau Baling-baling itu, masih masa transisi selama satu tahun," katanya.
Alasan dipilihnya Bulan Oktober, kata Nuril, karena memang menyesuaikan pengajuan rute yakni summer sama musim winter.
"Nah musim summer itu dari akhir Maret sampe akhir Oktober. Sedangkan winter itu akhir Oktober sampe dengan Maret," katanya.
Penataan ini, kata dia, mempertimbangkan masyarakat yang mungkin membeli tiket jauh-jauh hari.
"Pastinya butuh waktu karenakan tiket pesawat itu bisa dibeli jauh-jauh hari, kalau misalnya langsung dibuka besokkan otomatis yang sudah beli di Bandung kan kecele ya kalau terbang di Kertajati," tuturnya.
Ditambahkan Nuril, arahan dari Presiden RI sudah sangat tepat, karena memang butuh waktu. Kebtulan sekitar Oktober bertepatan juga dengan musim baru.
"Untuk pengajuan rute musim winter mulai 28 Oktober kalau enggak salah. Jadi izin rute di musim winter 2023 - 2024 nanti, itu kemungkinan langsung sudah diarahkan ke Kertajati. Tidak lagi ke Bandung," jelasnya.
Dengan demikian, Nuril menilai, penumpang dan maskapai pun telah diberi waktu yang cukup untuk menyesuaikan. Sebab, masih ada penerbangan pesawat jet di Bandara Husein Sastranegara sampai dengan berakhirnya summer.
"Jadi untuk pengajuan rute yang untuk perpanjangan rute sudah di pindahkan ke Kertajati. Jadi itu kenapa Oktober ya," ungkapnya.
Terkait dengan persiapan Bandara Kertajati membuka penerbangan secara penuh, Nuril menyampaikan, sifatnya lebih kepada hal yang minor.
Sebab, Bandara Kertajati sebelumnya sudah pernah melayani penerbangan. Bahkan sekarang ada penerbangan rutin Kuala Lumpur - Kertajati pulang pergi.
"Memang dulu juga sudah pernah melayani, Bandara Kertajati ini sudah pernah melayani penerbangan domestik dan dulu pernah ada penambahan rute juga," katanya.
Nuril menambahkan, untuk persiapan di dalam fasilitas Bandara Kertajati juga sangat layak. Hanya tinggal pembersihan dan sifatnya minor.