Persib Waspada Trisula Arema

Jumat 24-01-2014,13:43 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

PARTAI final Inter Island Cup (IIC) 2014 yang mempertemukan Arema Cronous lawan Persib Bandung disebut-sebut sebagai final ideal. Karena dari sisi kualitas tim, keduanya cukup imbang. Selama pertemuan tiga tahun terakhir di pentas kompetisi reguler Indonesia Super League (ISL), kedua tim mencatat hasil sama. Arema selalu kalah setiap tanding di kandang Persib. Sebaliknya, Persib juga tak berdaya ketika berlaga di markas Singo Edan, julukan Arema. Nah, karena kekuatan tim nyaris imbang, pelatih Arema Suharno tak mau gambling. Seluruh pemain terbaik yang dimiliki, termasuk trisula di lini depan yakni Cristian Gonzales, Alberto Gonzalves, dan Samsul Arif bakal dipasang secara bersamaan sejak menit awal. Formasi ini berbeda dengan laga sebelumnya di babak penyisihan maupun delapan besar IIC yang jarang menurunkan ketiganya secara bersamaan. \"Laga final seperti laga hidup dan mati bagi kami,\" tegas Suharno, kemarin. Ibarat kepalang basah, Suharno meminta anak asuhnya untuk bermain total selama 2x45 menit. Sebab, perjuangan penggawa Arema hingga menembus partai final harus melewati jalan terjal. Bahkan, penentuan lolos final itu berkat keajaiban karena hasil laga Barito Putera lawan Perseru berakhir imbang. Andai saja Barito menang lawan Perseru, kans ke final milik Arema bakal melayang. Kecuali Arema menang dengan agregat lebih dari tiga gol di atas Barito. Padahal, pada laga terakhirnya, Kurnia Meiga dan kawan-kawan hanya menang 1-0 atas Sriwijaya FC. \"Kemenangan harus diraih untuk melengkapi gelar juara,\" tandas mantan pelatih Persiwa Wamena ini. Terkait kemungkinan pasang trisula lini depan itu, dia menilai, untuk meraih kemenangan, harus memaksimalkan tukang gedor. Apalagi peran Gonzales sangat dibutuhkan tim sebagai kreator mencetak gol. \"Dia (Gonzales) juga mantan pemain Persib. Jadi, saya yakin dia punya taktik sendiri untuk mengacak-acak pertahanan lawan,\" ucap Suharno. Tak hanya di depan, di sektor kiper, Kurnia Meiga tetap menjadi pilihan utama. Dalam sesi latihan di Stadion Gajayana sore kemarin, Meiga mendapat porsi latihan cukup keras. Ini untuk mengantisipasi serangan cepat yang menjadi andalan Persib. Suharno menambahkan, anak asuhnya diharuskan waspada sepanjang laga lawan Persib. Karena dengan materi yang tak kalah mentereng dengan Arema, Persib bisa menjadi batu sandungan Arema untuk membawa pulang trofi juara IIC 2014. \"Mereka tidak boleh dianggap enteng. Mereka tim yang hebat dan solid,\" imbuhnya. Tak hanya itu, lanjutnya, beberapa pemain Persib juga pernah merasakan bermain di Timnas Indonesia. Sehingga, pengalaman mereka di level nasional dan internasional sudah tidak diragukan lagi. \"Yang pasti, mereka punya pengalaman yang merata. Ini yang harus diwaspadai tim kami saat laga final besok,\" tandas dia. Selain itu, tim Persib dinilai tim yang bermental juara. Faktanya, tim ini mampu membalikkan keadaan saat melawan Persik Kediri di Stadion Manahan Solo, Rabu (22/1). Padahal, saat itu Persib tertinggal dua gol lebih dulu. \"Mereka bisa membalikkan keadaan dengan skor akhir 3-2,\" terangnya. Namun, pihaknya sangat optimis anak asuhnya bisa meraih juara dalam laga final tersebut. Karena dilihat dari trend, anak asuhnya memiliki modal bagus, yaitu juara Menpora Cup, juara Piala Gubernur, dan piala Trofeo Persija Jakarta. \"Tiga piala itu jadi modal baik kami dalam menghadapi laga final besok,\" imbuh dia. Sementara itu, Djadjang Nurdjaman, pelatih Persib, tidak bisa menganggap remeh performa Arema. Pihaknya juga meminta anak asuhnya bisa meredam gaya permainan Arema. \"Tim kami harus waspada pada pemain sayap Arema, juga trisula mereka yang punya kualitas tajam,\" terang Jajang. Kemungkinan besar anak asuh Djajang akan menurunkan skuad seperti saat melawan Persik. Karena skuad ini dinilai sudah teruji saat membalikkan keadaan melawan Persik. \"Yang pasti kami akan bermain habis-habisan,\" imbuhnya. (im/c1/abm)

Tags :
Kategori :

Terkait