CIREBON, RADARCIREBON.COM - Sejumlah kontraktor lokal Kota Cirebon tengah galau. Pasalnya, hingga pertengahan bulan Agustus ini, Pemerintah Daerah Kota Cirebon belum juga menggelar proyek pembangunan fisik.
Mereka juga merasa resah lantaran beredar informasi di kalangan kontraktor bahwa proyek fisik di Kota Cirebon tidak diserahkan ke pelaku jasa konstruksi lokal. Jika, informasi itu benar, tentunya hal ini membuat mereka merasa sakit hati.
"Apabila informasi tersebut benar, kami sebagai pengusaha daerah merasa prihatin dan kecewa karena sebagai pengusaha lokal tidak diberi kesempatan," Ungkap Ramli Simanjuntak, salah seorang Kontraktor dalam pertemuan yang digelar di salah satu Cafe di Jalan Perjuangan Kota Cirebon
Kontraktor lainnya, Herawan Effendi mengungkapkan bahwa saat ini para pelaku jasa konstruksi Kota Cirebon dibuat gelisah lantaran tak kunjung kebagian proyek. Padahal, tahun sebelumnya proyek fisik sudah digelar sejak trimester pertama.
BACA JUGA:Peringati Kemerdekaan, 7 Komunitas Gowes Bareng, Start di Radar Cirebon - Plangon - Race ke Tugu Ikan
Herawan mengatakan, bahwa terkait ini, para kontraktor juga mencium gelagat yang tidak beres. Mereka menduga, ada main mata antara pemerintah daerah Kota Cirebon dengan oknum yang ingin memonopoli proyek fisik.
Gelagat tidak beres itu terendus saat pejabat di salah satu SKPD menolak menjadi pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek fisik yang hendak digarap kontraktor lokal.
"Menurut informasi itu apabila ada kegiatan fisik dilaksanakan akan dikondisikan kepada pihak tertentu yang notabene bukan dari Cirebon," tambah Effendi.
Untuk itu, dia dan para kontraktor lainnya mempertanyakan kepada pemerintah daerah Kota Cirebon terkait nasib mereka. Jika kondisi ini tidak ada perubahan hingga beberapa bulan ke depan, tentunya akan ada banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan.
BACA JUGA:Bandara Kertajati Prank Warga Jabar, Dikira Mati Suri, Ternyata...
BACA JUGA:Polres Ciko Pilih Kelurahan Kalijaga Pilot Project Kampung Bebas Narkoba
"Yang terdampak pastinya kuli kuli yang tidak bisa kerja karena tidak ada proyek. Terus yang kasihan juga masyarakat, karena sampai saat ini nggak ada pembangunan. Jalan jalan rusak, pada dibiarkan, " Ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Aspekindo Jawa Barat yang juga kontraktor asal Kota Cirebon, Yuyun Wahyu Kurnia menuding alasan pemerintah daerah Kota Cirebon yang kehabisan APBD tidak logis.Pasalnya, ekonomi di 2023 sudah berlangsung normal. Sehingga serapan PAD Kota Cirebon pun seharusnya membaik jika dibanding tiga tahun sebelumnya.
Makannya, kata Yuyun wajar jika para kontraktor lokal merasa galau terkait kebenaran informasi bahwa proyek fisik baik lelang maupun juksung bakal dilimpahkan ke pengusaha jasa konstruksi di luar Kota Cirebon. Jika sampai akhir tahun tidak ada proyek yang digelar, para kontraktor lokal yang tergabung dalam Askonas, Gapensi, Gapeksindo, Aspeksindo, Aspeknas dan Gapeknas bakal lakukan aksi.
"Sekarang pengusaha lokal prihatin sudah bulan 8 tidak ada satupun proyek yang turun baik yang juksung maupun tender terbuka," katanya. (awr)
BACA JUGA:Pembalap Muda Jepang Haruki Noguchi Meninggal Dunia di Sirkuit Mandalika
BACA JUGA:Goa Sunyaragi Gelar Upacara HUT RI, Peserta Kenakan Pakaian Khas Cirebonan