Bagja Tinggalkan Kabupaten Cirebon

Sabtu 25-01-2014,16:51 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON – Pecatur bergelar Master Nasional (MN) Kabupaten Cirebon, Bagja Budiman, dikabarkan hengkang. Yang mengejutkan, Bagja akan turun membela Kabupaten Indramayu di Babak Kualifikasi (BK) Porda Jabar XII/2014, Maret mendatang. Bagja kecewa karena tidak diikutsertakan dalam tim proyeksi BK oleh Percasi Kabupaten Cirebon. Gara-garanya, Bagja tidak mengikuti seleksi sehingga dicoret oleh percasi. Ketika dikonfirmasi, peraih medali emas Pekan Olahraga Pemerintah Daerah (Porpemda) Jabar 2013 itu membenarkan kepindahannya ke Indramayu. Bagja mengaku dihubungi oleh pengurus Percasi Kabupaten Indramayu belum lama ini. “Percasi Indramayu menghubungi saya. Mereka kekurangan pecatur untuk nomor beregu. Saya sepakat, tinggal mengurus administrasi mutasi atlet saja,” jelasnya, kemarin (24/1). Disinggung mengenai kekecewaannya karena tidak diikutsertakan tim Kabupaten Cirebon, Bagja menyebut itu terjadi karena perbedaan persepsi antara dirinya dengan percasi. Aturan Percasi Kabupaten Cirebon, kata Bagja, yang mengharuskan pecatur mengikuti seleksi sebelum masuk tim proyeksi BK membuatnya gerah. “Maaf, bukannya saya menyombongkan diri. Tetapi, tanpa menggelar seleksi pun percasi harusnya sudah bisa melihat siapa yang terbaik di Kabupaten Cirebon,” ujarnya. Bagja bahkan tidak segan-segan menyebut bahwa seleksi yang digelar percasi pada Desember 2013 dan Januari 2014 itu sebagai hal yang sia-sia. Sebab, tujuh pecatur yang terpilih melalui seleksi dua tahap bukanlah yang terbaik. Jadi, target satu medali emas porda, menurut Bagja, hanya akan menjadi mimpi. “Yang akan turun di porda bukan pecatur-pecatur sembarangan. Hampir semua memiliki rating nasional, Indramayu saja menurunkan GM Susanto Megaranto,” tuturnya. Seperti diberitakan sebelumnya, seleksi dua tahap yang digelar Kabupaten Cirebon menghasilkan tujuh pecatur terbaik yang tergabung dalam tim BK Porda. Ketujuh pecatur adalah Ahmad Afandi, Dadang Sunandar, Warsito, Moyo, Dilip Perdana, Didi Isbandi dan Soni Lutfi. “Ketujuh pecatur terpilih melalui mekanisme seleksi yang objektif. Jadi merekalah yang terbaik di Kabupaten Cirebon saat ini,” tutur Ketua Harian Percasi Kabupaten Cirebon, Drs Asep Komara MM. Menurut Asep, ketika digelar seleksi tahap pertama dan kedua, jadwal selalu diinformasikan kepada Bagja. Namun, sampai hari terkahir Bagja tidak juga datang. Padahal, lanjut Asep, keputusan percasi dari awal sudah bulat, yaitu hanya akan mengirimkan pecatur yang lolos seleksi ke BK. “Kami memegang komitmen yang telah disepakati pengurus dan komunitas catur di Kabupaten Cirebon. Jadi, yang tidak ikut seleksi ya tidak dikirm ke BK,” terangnya. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait